Bekasi (Antara Megapolitan) - Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat angka kekerasan terhadap anak mengalami penurunan sebanyak lima kasus pada 2015.

"Penurunan kasus tersebut tidak terlepas dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan BP3AKB selama ini," kata Kepala BP3AKB Kota Bekasi Riswanti di Bekasi, Senin.

Dia menyebutkan sepanjang tahun 2015 terjadi 100 kasus kekerasan terhadap anak, sementara pada tahun 2014 terjadi sebanyak 105 kasus.

"Penurunannya memang tidak banyak, tapi adanya penurunan merupakan bukti hasil kerja kami," katanya.

Riswanti mengatakan, kasus yang terjadi pada anak melibatkan pelaku dari kalangan orang dekat, mulai dari orang tua, kerabat, guru, dan pihak lainnya.

"Kekerasan yang dilakukan orang terdekat biasanya sulit terdeteksi kecuali ada laporan. Dengan gencarnya sosialisasi yang kami lakukan, laporan ini lebih sering masuk kepada kami melalui Satuan Tugas Anak," katanya.

Terhadap laporan yang masuk, BP3AKB memberikan pendampingan psikologis terhadap korban sebelum kasusnya dilimpahkan ke polisi.

"Ada dua psikolog yang kami siapkan untuk memberikan konseling di Ruang Mediasi. Jika dirasa kurang, kami sudah menjalin kerja sama dengan Universitas Islam 45," katanya.

Riswanti berharap angka kekerasan bisa kembali ditekan dengan penurunan yang lebih signifikan pada 2016.

"Mudah-mudahan kasusnya bisa terus turun dengan upaya kita bersama," ujarnya.
(Adv).

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016