Kawasan wisata Rancalintah Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada Ramadhan 1443 Hijriah menjadi lokasi favorit "ngabuburit" untuk menunggu waktu berbuka puasa.
"Kami bersama keluarga datang ke sini sambil ngabuburit, karena lokasinya cukup indah," kata Wawi (25), warga Rangkasbitung saat mengunjungi kawasan wisata Rancalintah Rangkasbitung, Lebak, Jumat (8/4).
Pengunjung yang datang ke objek wisata Rancalintah Rangkasbitung, umumnya membeli "takjil" dan kemudian "ngabuburit" menikmati panorama alam. Pengunjung datang tidak hanya dari Kabupaten Lebak, juga perbatasan Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Warga mulai berdatangan sejak pukul 16.00 WIB bersama keluarga juga pasangan remaja laki-laki dan perempuan. "Kami sudah biasa ngabuburit dengan keluarga pada bulan Ramadhan, karena lokasinya berada di jantung kota," kata Wawi.
Pengunjung lainnya, Fadilah (55), warga Kalanganyar, Kabupaten Lebak mengatakan, dirinya bersama istri dan dua anak serta satu cucu memilih "ngabuburit" di kawasan wisata Rancalintah Rangkasbitung, karena juga bisa memesan makanan untuk berbuka puasa.
"Kami datang ke sini sekaligus untuk berbuka puasa bersama keluarga, dengan menu ikan bakar," katanya.
Warga Rangkasbitung, Suhendi (30) mengatakan, dirinya sudah tiga hari terakhir setiap sore bersama isterinya mengunjungi lokasi wisata Rancalintah untuk "ngabuburit", karena panoramanya indah dan asri. "Kami senang ke Rancalintah menjelang berbuka puasa juga terkadang ketemu teman-teman," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Imam R menyatakan lokasi objek wisata ini setiap Ramadhan ramai pengunjung untuk dijadikan lokasi "ngabuburit" sambil menunggu buka puasa.
"Kami minta warga yang 'ngabuburit' di lokasi Rancalintah dapat menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Baca juga: Destinasi wisata di Lebak terapkan prokes
Baca juga: Pakar: Potensi Ekowisata Banten Belum Terkelola Optimal
Baca juga: Destinasi wisata di Lebak terapkan prokes
Baca juga: Pakar: Potensi Ekowisata Banten Belum Terkelola Optimal
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022