Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan saat ini lebih siap menghadapi lonjakan kasus COVID-19 karena sudah berpengalaman melewati kondisi serupa sebelumnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan jajaran dinas kesehatan dan tenaga kesehatan di daerah itu telah lebih dulu melewati terpaan gelombang kedua kala kasus COVID-19 varian Delta mengalami peningkatan pada pertengahan 2021.

"Kami sudah pernah melewati kasus yang luar biasa saat gelombang kedua Delta. Kami sudah siapkan antisipasi. Pak Gubernur dan Plt (Pelaksana tugas) Bupati minggu lalu juga sudah datang untuk melihat secara langsung persiapannya," kata Alamsyah di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa.



Dia mengakui bahwa saat ini sedang terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan di Kabupaten Bekasi yang dimulai sejak pertengahan Januari 2022.

Saat itu tercatat hanya puluhan kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan namun berdasarkan data pada Minggu (30/1/2022), jumlah kasus aktif meningkat hingga 1.711 kasus.

"Secara global, sampai minggu kedua Januari, sekitar 16 Januari sampai sekarang, laju peningkatan sangat cepat. Mulai minggu kedua Januari, kita kembali ke PPKM level 2. Kasus harian positif meningkat. Per hari ini, kasus sudah 1.700 lebih. Sebelumnya hanya di bawah 100," katanya.



Alamsyah mengatakan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) hingga kini masih terkendali meski jumlah kasus harian meningkat tajam. Mayoritas pasien hanya melakukan isolasi mandiri di rumah lantaran berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Pihaknya mengaku telah mempersiapkan fasilitas termasuk tabung oksigen dan obat-obatan yang jumlahnya mencukupi.

"Pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit hanya 24 orang, 13 orang di antaranya dirawat di RSUD. Sedangkan tempat tidur yang kami siapkan ada 200-an. Stok obat-obatan dan oksigen juga aman," ucapnya.



Sejauh ini, kata dia, tercatat baru satu kasus varian Omicron yang teridentifikasi di Kabupaten Bekasi.

Pasien asal Cikarang Utara yang dirawat sejak 11 Januari 2022 itu terkonfirmasi positif varian Omicron pada 27 Januari 2022 namun telah dinyatakan sembuh pada 28 Januari 2022.

"Yang bisa saya sampaikan baru satu kasus Omicron. Sedangkan ribuan lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, ada juga yang hasilnya sudah keluar dan terkonfirmasi COVID-19 varian lama," kata dia.
 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022