Bogor, (Antara Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor meluncurkan Sekolah Bisnis yang merupakan elevasi dari Manajemen dan Bisnis (MB) yang kini telah menerima mahasiswa baru program sarjana bisnis.
"Tahun ini MB-IPB resmi dievaluasi menjadi Sekolah Bisnis, menerima angkatan pertama sarjana bisnis," kata Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Sekolah Bisnis IPB, Dr Arief Daryanto, dalam Seminar Nasional dan Pelepasan Alumni Magister Manajemen dan Doktor Manajemen Bisnis 2014/2015 SB-IPB di Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu.
Peluncuran Sekolah Bisnis IPB ditandai dengan penyambutan mahasiswa baru sekaligus penyematan kartu tanda mahasiswa kepada perwakilan masing-masing strata.
Sebagai Sekolah Bisnis, SB IPB kini memiliki tiga jenjang pendidikan yakni sarjana bisnis, magister bisnis dan doktor bisnis.
Hadir dalam penyematan tanda mahasiswa Kahiyang Ayu, putri dari Presiden Joko Widodo yang kini sedang menempuh pendidikan Master Bisnis di SB-IPB.
Arief mengatakan, peluncuran Sekolah Bisnis IPB telah melalui persiapan yang matang dengan modal yang dibangun, sehingga memastikan SB IPB bisa berlari kencang dengan kualitas lulusan yang dapat bersaing.
"SB IPB berkomitmen terus meningkatkan kualitasnya, tidak hanya mendapat pengakuan dari dalam negeri tapi juga dunia internasional," kata Arief.
Arief menyebutkan, SB IPB sejak 2014 sudah mengikuti akreditasi bertaraf internasional ABEST 21 berbasis di Tokyo.
"Proses akreditasi sudah tahap akhir, sehingga SB IPB sudah terakreditasi internasional," kata Arief.
Rektor IPB, Prof Herry Suhardiyanto, MSc mengatakan, Sekolah Bisnis IPB dibentuk karena tuntutan dunia usaha yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan bangsa.
"IPB terdorong untuk menghasilkan lulusan untuk memenuhi dunia usaha sesuai mandat yang diberikan negara kepada IPB," kata Herry.
Herry menyebutkan, secara holistik pertanian terintegrasi dengan bisnis. Untuk meningkatkan interaksi bisnis dan pertanian diperlukan kewirausahawan yang berasal dari perguruan tinggi.
"IPB dengan kemampuan usaha pertanian, kelautan dan biosains tropika, memandang penting menyelenggarakan program sarjana dengan portofolio kewirausahaan, melengkapi program magister dan doktoral di bidang manajemen bisnis," kata Herry.
Herry menambahkan, gagasan awal membentuk Manajemen dan Bisnis IPB setelah 11 tahun berjalan, IPB akhirnya membuka Sekolah Bisnis.
Dikatakannya, pertanian tidak lagi hanya sebatas pada masalah on-farm dan pengolahan sederhana. Sektor pertanian telah berkembang menjadi sebuah bisnis biomasa yang luas dan kompleks.
Selain pangan, dari sektor pertanian berkembang bisnis feed, fiber, fuel, fermentation, functional materials, fertilizer bahkan fun seperti agrotourism.
"Pengelolaan dan pengembangan bisnis pertanian tidak lagi sederhana, IPB dituntut untuk mengembangkan kompetensi pengelolaan bisnis, mengakselerasi lahirnya wirausahawan baru bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika," kata Herry.
Sekolah Bisnis IPB melepas 175 orang alumninya yang terdiri atas 157 lulusan magister manajemen, dan 18 lulusan doktor manajemen bisnis.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Tahun ini MB-IPB resmi dievaluasi menjadi Sekolah Bisnis, menerima angkatan pertama sarjana bisnis," kata Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Sekolah Bisnis IPB, Dr Arief Daryanto, dalam Seminar Nasional dan Pelepasan Alumni Magister Manajemen dan Doktor Manajemen Bisnis 2014/2015 SB-IPB di Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu.
Peluncuran Sekolah Bisnis IPB ditandai dengan penyambutan mahasiswa baru sekaligus penyematan kartu tanda mahasiswa kepada perwakilan masing-masing strata.
Sebagai Sekolah Bisnis, SB IPB kini memiliki tiga jenjang pendidikan yakni sarjana bisnis, magister bisnis dan doktor bisnis.
Hadir dalam penyematan tanda mahasiswa Kahiyang Ayu, putri dari Presiden Joko Widodo yang kini sedang menempuh pendidikan Master Bisnis di SB-IPB.
Arief mengatakan, peluncuran Sekolah Bisnis IPB telah melalui persiapan yang matang dengan modal yang dibangun, sehingga memastikan SB IPB bisa berlari kencang dengan kualitas lulusan yang dapat bersaing.
"SB IPB berkomitmen terus meningkatkan kualitasnya, tidak hanya mendapat pengakuan dari dalam negeri tapi juga dunia internasional," kata Arief.
Arief menyebutkan, SB IPB sejak 2014 sudah mengikuti akreditasi bertaraf internasional ABEST 21 berbasis di Tokyo.
"Proses akreditasi sudah tahap akhir, sehingga SB IPB sudah terakreditasi internasional," kata Arief.
Rektor IPB, Prof Herry Suhardiyanto, MSc mengatakan, Sekolah Bisnis IPB dibentuk karena tuntutan dunia usaha yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan bangsa.
"IPB terdorong untuk menghasilkan lulusan untuk memenuhi dunia usaha sesuai mandat yang diberikan negara kepada IPB," kata Herry.
Herry menyebutkan, secara holistik pertanian terintegrasi dengan bisnis. Untuk meningkatkan interaksi bisnis dan pertanian diperlukan kewirausahawan yang berasal dari perguruan tinggi.
"IPB dengan kemampuan usaha pertanian, kelautan dan biosains tropika, memandang penting menyelenggarakan program sarjana dengan portofolio kewirausahaan, melengkapi program magister dan doktoral di bidang manajemen bisnis," kata Herry.
Herry menambahkan, gagasan awal membentuk Manajemen dan Bisnis IPB setelah 11 tahun berjalan, IPB akhirnya membuka Sekolah Bisnis.
Dikatakannya, pertanian tidak lagi hanya sebatas pada masalah on-farm dan pengolahan sederhana. Sektor pertanian telah berkembang menjadi sebuah bisnis biomasa yang luas dan kompleks.
Selain pangan, dari sektor pertanian berkembang bisnis feed, fiber, fuel, fermentation, functional materials, fertilizer bahkan fun seperti agrotourism.
"Pengelolaan dan pengembangan bisnis pertanian tidak lagi sederhana, IPB dituntut untuk mengembangkan kompetensi pengelolaan bisnis, mengakselerasi lahirnya wirausahawan baru bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika," kata Herry.
Sekolah Bisnis IPB melepas 175 orang alumninya yang terdiri atas 157 lulusan magister manajemen, dan 18 lulusan doktor manajemen bisnis.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015