Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Kementerian Perikanan RI melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melakukan panen perdana udang galah, koi dan padi yang ditanam di secara bersamaan di satu kolam budidaya BBPBAT Sukabumi.

"Ugakodi atau udang galah, koi dan padi ini merupakan inovasi baru yang diluncurkan oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas perikanan air tawar," kata Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Subjakto kepada Antara di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, progam Ugakodi ini merupakan inovasi di bidang agribisnis dengan kolaborasi sektor pertanian dengan perikanan yang memanfaatkan areal sawah.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan pendapatan petani dengan teknologi yang tepat. Selain itu, memberikan beberapa keuntungan yakni peningkatan produksi padi, mempercepat tumbuh udang galah dan koi yang terseleksi.

Lebih lanjut, sudah banyak inovasi yang dilakukan oleh BBPBAT Sukabumi dengan mengkolaborasikan perikanan dan pertanian, seperti udang galah, gurame padi (ugamedi) dan udang galah padi (ugadi). Sehingga dengan adanya terobosan baru ini, petani dan pembudidaya bisa saling membantu karena dua jenis ikan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

"Bahkan yang lebih menguntungkan lagi, untuk panen secara bersamaan hanya membutuhkan waktu tiga bulan atau 90 hari, sehingga padi, udang galah maupun koi bisa dipanen secara bersamaan," tambahnya.

Adapun analisis budidaya ugakodi ini adalah padi yang digunakan adalah Padi Ciherang yang tanah tergenang air yang ditanam secara jajar legowo, kemudian setiap satu meter persegi ditanami benih udang galah sebanyak 5 lima sampai 10 ekor dan menebar dua ekor koi ukuran dua cm/meter persegi.

Dari panen perdana ini tingkat ketahanan hidup udang galah mencapai 61 persen dan koi 50 persen. Dan dari hasil panen di lahan 1.000 meter persegi ini menghasilkan 87,5 kg udang galah, 175 ekor koi berkualitas dan 31,5 koi afkir dan padi sebanyak 400 kg.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015