Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony J. Blinken dalam pidatonya di Kampus Universitas Indonesia (UI) menyampaikan pentingnya kemitraan strategis kawasan Indo-Pasifik khususnya kerja sama Amerika Serikat dan Indonesia.
Dalam kunjungan sekaligus pidatonya di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Selasa, Blinken disambut oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro beserta jajaran pimpinan lainnya.
Di antaranya Sekretaris Universitas, para Wakil Rektor, Ketua Majelis Wali Amanat Saleh Husin, M.Si., Ketua Dewan Guru Besar Prof. Harkristuti Harkrisnowo., serta Direktur dan Kepala unit kerja di lingkungan Pusat Administrasi Universitas. Sementara itu, turut hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar AS untuk RI Sung Y. Kim, serta para duta besar negara sahabat.
Sekretaris Universitas UI dr. Agustin Kusumayati, Ph.D., memberikan pengantar dan pidato sambutan bahwa sesuai dengan namanya, UI bangga membawa nama baik bangsa. Menurutnya, UI merekognisi ini sebagai hak istimewa dan juga menjadi tanggung jawab.
"UI memiliki visi menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan dan bagaimana UI membawa misinya tersebut untuk memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia maupun dunia," ujarnya.
Baca juga: Indonesia meraih 19 medali Kejuaraan Dunia Seni Pertunjukan
Lebih lanjut Agustin menyampaikan bahwa berbagai masalah kompleks tengah berlangsung seperti pandemi COVID-19, bencana alam, pemanasan global, perubahan iklim yang belum ada solusi instannya.
Namun UI percaya bahwa dengan menginvestasikan waktu, "meet our minds", mengumpulkan ide, dan memperoleh inspirasi yang kemudian mengubahnya menjadi kolaborasi dan tindakan.
"Hari ini menandai momen unik bagi kami. Sebuah kehormatan dan keunggulan kepada Menteri Luar Negeri AS, Antony J. Blinken yang telah hadir di antara kami untuk berbagi pandangannya. Kami sangat percaya bahwa keragaman pengetahuan akan sejalan dengan satu tujuan untuk menjaga generasi masa depan kita sementara pada saat yang sama untuk memecahkan tantangan yang kita hadapi saat ini," ujarnya.
"It’s wonderful being back in Jakarta, and in Southeast Asia’s largest democracy," ujar Blinken mengawali pidatonya.
Ia juga menyapa para peserta terutama mahasiswa UI yang menantikan kembali melaksanakan pertemuan tatap muka.
Menurut Blinken, kedatangannya ke wilayah ini karena apa yang terjadi di Indo-Pasifik, membentuk trajektori (lintasan) dunia di abad 21.
Baca juga: SKSG UI: Jalur Sutra baru jadi kompetisi antara AS dan China
Indo-Pasifik merupakan wilayah dengan pertumbuhan tercepat di planet ini, menyumbang 60 persen dari ekonomi dunia, dan dua pertiga dari seluruh pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir.
Terdapat lima elemen inti yang ingin Blinken tetapkan yaitu sebagai visi bersama dan bagaimana bersama-sama mewujudkannya. Pertama, akan memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
"Kebebasan tersebut adalah tentang kemampuan untuk menulis masa depan Anda dan dapat menyampaikan pendapat di komunitas dan negara Anda. Keterbukaan secara alami akan mengalir dari tempat-tempat bebas terbuka untuk informasi dan sudut pandang baru," ujarnya.
Kedua, Blinken mengatakan bahwa AS akan menjalin hubungan yang lebih kuat di dalam dan di luar kawasan. "Kami akan memperkuat kemitraan kami dengan ASEAN yang kuat dan mandiri," katanya.
Ketiga, kami akan mempromosikan kemakmuran berbasis luas. kami akan membantu menutup kesenjangan infrastruktur di kawasan ini di antaranya pelabuhan, jalan raya, jaringan listrik, broadband - semuanya adalah blok bangunan untuk perdagangan global, commerce, konektivitas, peluang, dan kemakmuran - dan semuanya penting untuk pertumbuhan inklusif Indo-Pasifik.
Baca juga: Kapal Tanpa Awak UI Peringkat Ke-5 Dunia
Keempat, AS akan membantu membangun Indo-Pasifik yang lebih tangguh terutama dalam masa pandemi Covid-19. Kami telah mengirimkan lebih dari seratus juta dosis vaksin efektif yang aman ke Indo-Pasifik dan lebih dari 25 juta di antaranya telah datang ke Indonesia. Pada akhir tahun depan, kami akan menyumbangkan lebih dari 1,2 miliar dosis ke dunia,” kata Blinken.
"Terakhir, kami akan meningkatkan keamanan Indo-Pasifik. Ancaman terus berkembang, dan pendekatan keamanan kami harus berkembang bersamanya. Untuk melakukan itu, kami akan bersandar pada kekuatan terbesar kami yaitu, aliansi dan kemitraan kami,” kata Blinken dalam pidatonya.
Blinken tiba di Indonesia pada Senin (13/12) untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo. Sejumlah misi diemban, di antaranya memperkuat kemitraan dan komitmen di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam pertemuan itu, Blinken membahas bagaimana Indonesia dan AS bisa bekerja sama untuk menjaga keamanan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Blinken dalam turnya di Asia Tenggara. Kunjungan Blinken ini adalah kunjungan pertamanya ke Asia Tenggara sejak Presiden AS Joe Biden dilantik pada Januari lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Dalam kunjungan sekaligus pidatonya di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Selasa, Blinken disambut oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro beserta jajaran pimpinan lainnya.
Di antaranya Sekretaris Universitas, para Wakil Rektor, Ketua Majelis Wali Amanat Saleh Husin, M.Si., Ketua Dewan Guru Besar Prof. Harkristuti Harkrisnowo., serta Direktur dan Kepala unit kerja di lingkungan Pusat Administrasi Universitas. Sementara itu, turut hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar AS untuk RI Sung Y. Kim, serta para duta besar negara sahabat.
Sekretaris Universitas UI dr. Agustin Kusumayati, Ph.D., memberikan pengantar dan pidato sambutan bahwa sesuai dengan namanya, UI bangga membawa nama baik bangsa. Menurutnya, UI merekognisi ini sebagai hak istimewa dan juga menjadi tanggung jawab.
"UI memiliki visi menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan dan bagaimana UI membawa misinya tersebut untuk memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia maupun dunia," ujarnya.
Baca juga: Indonesia meraih 19 medali Kejuaraan Dunia Seni Pertunjukan
Lebih lanjut Agustin menyampaikan bahwa berbagai masalah kompleks tengah berlangsung seperti pandemi COVID-19, bencana alam, pemanasan global, perubahan iklim yang belum ada solusi instannya.
Namun UI percaya bahwa dengan menginvestasikan waktu, "meet our minds", mengumpulkan ide, dan memperoleh inspirasi yang kemudian mengubahnya menjadi kolaborasi dan tindakan.
"Hari ini menandai momen unik bagi kami. Sebuah kehormatan dan keunggulan kepada Menteri Luar Negeri AS, Antony J. Blinken yang telah hadir di antara kami untuk berbagi pandangannya. Kami sangat percaya bahwa keragaman pengetahuan akan sejalan dengan satu tujuan untuk menjaga generasi masa depan kita sementara pada saat yang sama untuk memecahkan tantangan yang kita hadapi saat ini," ujarnya.
"It’s wonderful being back in Jakarta, and in Southeast Asia’s largest democracy," ujar Blinken mengawali pidatonya.
Ia juga menyapa para peserta terutama mahasiswa UI yang menantikan kembali melaksanakan pertemuan tatap muka.
Menurut Blinken, kedatangannya ke wilayah ini karena apa yang terjadi di Indo-Pasifik, membentuk trajektori (lintasan) dunia di abad 21.
Baca juga: SKSG UI: Jalur Sutra baru jadi kompetisi antara AS dan China
Indo-Pasifik merupakan wilayah dengan pertumbuhan tercepat di planet ini, menyumbang 60 persen dari ekonomi dunia, dan dua pertiga dari seluruh pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir.
Terdapat lima elemen inti yang ingin Blinken tetapkan yaitu sebagai visi bersama dan bagaimana bersama-sama mewujudkannya. Pertama, akan memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
"Kebebasan tersebut adalah tentang kemampuan untuk menulis masa depan Anda dan dapat menyampaikan pendapat di komunitas dan negara Anda. Keterbukaan secara alami akan mengalir dari tempat-tempat bebas terbuka untuk informasi dan sudut pandang baru," ujarnya.
Kedua, Blinken mengatakan bahwa AS akan menjalin hubungan yang lebih kuat di dalam dan di luar kawasan. "Kami akan memperkuat kemitraan kami dengan ASEAN yang kuat dan mandiri," katanya.
Ketiga, kami akan mempromosikan kemakmuran berbasis luas. kami akan membantu menutup kesenjangan infrastruktur di kawasan ini di antaranya pelabuhan, jalan raya, jaringan listrik, broadband - semuanya adalah blok bangunan untuk perdagangan global, commerce, konektivitas, peluang, dan kemakmuran - dan semuanya penting untuk pertumbuhan inklusif Indo-Pasifik.
Baca juga: Kapal Tanpa Awak UI Peringkat Ke-5 Dunia
Keempat, AS akan membantu membangun Indo-Pasifik yang lebih tangguh terutama dalam masa pandemi Covid-19. Kami telah mengirimkan lebih dari seratus juta dosis vaksin efektif yang aman ke Indo-Pasifik dan lebih dari 25 juta di antaranya telah datang ke Indonesia. Pada akhir tahun depan, kami akan menyumbangkan lebih dari 1,2 miliar dosis ke dunia,” kata Blinken.
"Terakhir, kami akan meningkatkan keamanan Indo-Pasifik. Ancaman terus berkembang, dan pendekatan keamanan kami harus berkembang bersamanya. Untuk melakukan itu, kami akan bersandar pada kekuatan terbesar kami yaitu, aliansi dan kemitraan kami,” kata Blinken dalam pidatonya.
Blinken tiba di Indonesia pada Senin (13/12) untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo. Sejumlah misi diemban, di antaranya memperkuat kemitraan dan komitmen di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam pertemuan itu, Blinken membahas bagaimana Indonesia dan AS bisa bekerja sama untuk menjaga keamanan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Blinken dalam turnya di Asia Tenggara. Kunjungan Blinken ini adalah kunjungan pertamanya ke Asia Tenggara sejak Presiden AS Joe Biden dilantik pada Januari lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021