Depok,  (Antara Megapolitan) - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengembangkan pendidikan dan penelitian dengan menjalin kerja sama dengan berbagai disiplin ilmu yang diharapkan bisa memecahkan masalah dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Kolaborasi yang dimaksud adalah kerja sama transdisplin antara ilmu kedokteran dengan displin ilmu lain, seperti Teknik, Ilmu Komputer, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ekonomi, Hukum dan disiplin ilmu lainnya," kata Dekan FKUI, Ratna Sitompul, dalam pemaparan Diseminasi Penelitian UI agar Dapat Dimanfaatkan Masyarakat Luas, di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI Depok, Kamis.

Ratna mencontohkan pihaknya sudah bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Komputer, Teknik, MIPA, Hukum, Ekonomi, dan FISIP dalam mengembangkan penelitian teleultrasonografi yaitu sistem perangkat USG yang dapat digunakan oleh dokter pada fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk mendeteksi kehamilan berisiko.

Manajer Riset FKUI, Budi Wiweko menjelaskan, dalam penelitian ini teman-teman dari Fasilkom mengembangkan perangkat lunak pendeteksi otomatis janin, FKUI memberikan masukan mengenai spsesifikasi USG yang diperlukan melalui ujicoba alat di puskesmas.

Sedangkan teman-teman di Fakultas Hukum dan Ekonomi menyiapkan perangkat peraturan mengenai telemedicine serta aspek pembiayaan tele-USG yang sangat penting.

Sedangkan Wakil Dekan I FKUI, Pratiwi Sudarmono mengatakan, kunci penting dalam inovasi kesehatan adalah keberadaan tiga pilar, yaitu universitas, rumah sakit pendidikan, dan pusat riset.

Masalah kesehatan, katanya, berasal dari rumah sakit untuk kemudian dipecahkan di pusat riset dan diaplikasikan kembali ke rumah sakit dalam bentuk inovasi pelayanan kesehatan yang membantu proses diagnosis maupun kesembuhan pasien.

Saat ini, katanya pula, pihaknya sedang menyelesaikan pembangunan Indonesia Medical Educational and Research Institute (IMERI) yang mengakomodasi 18 klaster riset, beranggotakan para peneliti dari seluruh UI maupun universitas lainnya di dalam dan luar negeri.

"Sudah saatnya Indonesia membangun kemandirian di bidang kesehatan terutama pada aspek obat-obatan dan alat kesehatan," katanya pula.

Bangsa Indonesia, lanjut dia, mempunyai kemampuan tersebut sehingga pihaknya mempelopori IMERI untuk menjadi pusat inovasi kesehatan Indonesia dengan fokus utama saat ini adalah dalam bidang `drug discovery` and development serta medical technology.

Kedua klaster riset ini memeiliki target untuk mengembangkan produksi obat-obatan dan alat kesehatan dalam negeri, ujar dia.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015