Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyebut proses seleksi lima calon Direktur Utama Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) yang lolos seleksi administrasi akan tetap berlanjut dengan tes psikologi, pemaparan makalah, potensi dan kompetensi, meskipun bukan berlatar belakang bidang transportasi.
Dedie Rachim di Kota Bogor, Selasa, menanggapi kritik mengenai latar belakang lima calon Dirut PDJT yang juga menjadi perhatiannya, dengan menegaskan bahwa para calon tersebut tidak lantas gugur.
Ia menjelaskan dalam perjalanan seleksi calon dirut perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bogor yang akan mengelola moda transportasi baru Biskita Trans Pakuan itu telah mendapat sekitar 20 orang pendaftar.
Kemudian, pendaftar yg lolos administrasi dari panitia seleksi berjumlah lima orang dengan latar belakang bukan dari ahli transportasi.
Proses seleksi akan tetap berlangsung untuk memberikan kesempatan secara terbuka bagi para calon tersebut mengikuti rangkaian tes sebab PDJT bukan hanya bergerak di bidang transportasi melainkan ada periklanan, perbengkelan, telekomunikasi dan SPBU.
"Sehingga nantinya dapat diketahui hasil setelah dilaksanakan tes," kata Dedie kepada Antara.
Menurut dia, pembenahan managemen PDJT menjadi target utama. Pengelolaan transportasi dan diversifikasi usaha penunjang serta inovasi bisnis menjadi pertimbangan calon yang kira-kira memiliki kapasitas sesuai kriteria.
Dedie meyakini bisnis yang berjalan pada PJDT dengan program buy the service (BTS) dari Badan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak terganggu dengan dinamika proses seleksi calon dirutnya.
Saat ini telah ada Plt Direktur PDJT Kota Bogor Eko Wibisono yang telah mengantar langkah pembenahan PDJT sampai tercapai program BTS, reduksi, konversi dan meubah rute (rerouting).
"Tidak ada kekhawatiran terkait bisnis yg sedang mulai dibangun saat ini, karena idealnya PDJT ke depan memiliki tiga direktur yg menangani tugas pokok, operasional dan keuangan. Untuk tahap ini baru satu direksi dulu sambil terus dilakukan pembenahan," kata Dedie.
Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy menyatakan proses seleksi lima calon Direktur PDJT perlu dibatalkan karena tidak ada yang berlatar belakang bidang transportasi dan dibuka proses seleksi baru.
"Perlu digarisbawahi dalam menetapkan Dirut PDJT ini kiranya harus mempunyai dasar atas latar belakang bidang transportasi, ini paling penting," kata Rusli.
Rusli menyampaikan, seorang ahli bidang transportasi dalam mengelola PDJT diperlukan agar ke depan tidak ada lagi masalah-masalah yang muncul dalam pengelolaan perusahaan pelat merah ini.
Ia tak ingin kepemimpinan di BUMD bidang transportasi di Kota Bogor ini kembali gagal seperti operasional bus Trans Pakuan yang kini sebagian besar tidak laik jalan.
Baca juga: DPRD Kota Bogor minta Pansel kaji ulang seleksi calon Dirut PDJT
Baca juga: Pemkot Bogor revitalisasi PDJT melalui perubahan badan hukum kelembagaan
Baca juga: Pemkot Bogor pilih sehatkan perusahaan daerah jasa transportasi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Dedie Rachim di Kota Bogor, Selasa, menanggapi kritik mengenai latar belakang lima calon Dirut PDJT yang juga menjadi perhatiannya, dengan menegaskan bahwa para calon tersebut tidak lantas gugur.
Ia menjelaskan dalam perjalanan seleksi calon dirut perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bogor yang akan mengelola moda transportasi baru Biskita Trans Pakuan itu telah mendapat sekitar 20 orang pendaftar.
Kemudian, pendaftar yg lolos administrasi dari panitia seleksi berjumlah lima orang dengan latar belakang bukan dari ahli transportasi.
Proses seleksi akan tetap berlangsung untuk memberikan kesempatan secara terbuka bagi para calon tersebut mengikuti rangkaian tes sebab PDJT bukan hanya bergerak di bidang transportasi melainkan ada periklanan, perbengkelan, telekomunikasi dan SPBU.
"Sehingga nantinya dapat diketahui hasil setelah dilaksanakan tes," kata Dedie kepada Antara.
Menurut dia, pembenahan managemen PDJT menjadi target utama. Pengelolaan transportasi dan diversifikasi usaha penunjang serta inovasi bisnis menjadi pertimbangan calon yang kira-kira memiliki kapasitas sesuai kriteria.
Dedie meyakini bisnis yang berjalan pada PJDT dengan program buy the service (BTS) dari Badan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak terganggu dengan dinamika proses seleksi calon dirutnya.
Saat ini telah ada Plt Direktur PDJT Kota Bogor Eko Wibisono yang telah mengantar langkah pembenahan PDJT sampai tercapai program BTS, reduksi, konversi dan meubah rute (rerouting).
"Tidak ada kekhawatiran terkait bisnis yg sedang mulai dibangun saat ini, karena idealnya PDJT ke depan memiliki tiga direktur yg menangani tugas pokok, operasional dan keuangan. Untuk tahap ini baru satu direksi dulu sambil terus dilakukan pembenahan," kata Dedie.
Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy menyatakan proses seleksi lima calon Direktur PDJT perlu dibatalkan karena tidak ada yang berlatar belakang bidang transportasi dan dibuka proses seleksi baru.
"Perlu digarisbawahi dalam menetapkan Dirut PDJT ini kiranya harus mempunyai dasar atas latar belakang bidang transportasi, ini paling penting," kata Rusli.
Rusli menyampaikan, seorang ahli bidang transportasi dalam mengelola PDJT diperlukan agar ke depan tidak ada lagi masalah-masalah yang muncul dalam pengelolaan perusahaan pelat merah ini.
Ia tak ingin kepemimpinan di BUMD bidang transportasi di Kota Bogor ini kembali gagal seperti operasional bus Trans Pakuan yang kini sebagian besar tidak laik jalan.
Baca juga: DPRD Kota Bogor minta Pansel kaji ulang seleksi calon Dirut PDJT
Baca juga: Pemkot Bogor revitalisasi PDJT melalui perubahan badan hukum kelembagaan
Baca juga: Pemkot Bogor pilih sehatkan perusahaan daerah jasa transportasi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021