Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat menyebukan sebanyak 57 keluarga terdiri dari 198 jiwa terkena dampak bencana pergeseran tanah di wilayah Sukamakmur pada Kamis (11/11).

"Sejauh ini, ada empat rumah yang terdampak cukup parah. Sementara 53 rumah lainnya dalam posisi terancam," kata Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan usai meninjau ke tempat kejadian di Sukamakmur, Bogor, Selasa.

Menurutnya, sebagian besar korban bencana mengungsi di bangunan SD Negeri Gunungbatu, dan sebagian lainnya mengungsi di kediaman sanak saudara.

Baca juga: 10 kecamatan di Bogor miliki potensi tinggi bencana pergeseran tanah
Baca juga: DPRD Bogor dorong pemkab lakukan penanganan tanah bergerak di Sukajaya

"Tadi saya lihat di SD, kami cek makan dan logistik untuk para pengungsi dan insya Allah aman. Kami lihat juga bantuan yang sudah sisiapkan, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah turun, bantuan baik itu tempat tidur, selimut sudah disiapkan," ujarnya.

Iwan menyebutkan penanganan bencana tanah bergerak itu akan terus berlanjut, terutama menyiapkan tempat pengungsian yang layak.

 Kemudian penanganan lainnya menyiapkan makan dan minum bagi pengungsi.

Baca juga: Kaji potensi pergeseran tanah di lokasi banjir bandang Puncak, Pemkab Bogor libatkan BIG

Ia mengatakan bahwa Pemkab Bogor segera melakukan kajian dengan melibatkan ahli mengenai layak atau tidaknya wilayah bencana pergeseran tanah, Desa Sukawangi sebagai tempat tinggal masyarakat ke depan.

"Langkah menengahnya kita akan siapkan huntara (hunian sementara). Alhamdulillah dari DPKPP sudah turun dan tempatnya sudah ada. Jadi untuk huntara sudah pasti. Karena yang ngungsi juga mungkin bisa seminggu lebih," kata Iwan.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021