Bekasi, Cikarang, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat hasil produksi padi di wilayah setempat setiap tahunnya mengalami surplus 200 ribu ton berkat peran petugas penyuluh pertanian.

"Target produksi padi Kabupaten Bekasi berkisar 600 ribu-700 ribu ton gabah kering giling (GKG) per tahun dari total 51 ribu hektare lahan pertanian. Kali ini ini kita masih surpulus sekitar 200 ribu ton," kata Kepala Badan Penyuluh Pertanian Perkebunan, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bekasi Sutia Resmulyawan di Cikarang, Selasa.

Menurut dia, pencapaian target tersebut memungkinkan dilakukan di tengah situasi perubahan tata ruang pertanian yang semakin berkurang akibat pesatnya pembangunan kawasan industri.

"Itulah pentingnya peran penyuluh pertanian yang dapat memberikan solusi kepada para petani agar hasil tanam mereka tetap stabil setiap tahunnya," katanya.

Hal itu dikatakan sutia dalam agenda peringatan Hari Krida Pertanian yang berlangsung di kecamatan Kedungwaringin, Selasa (20/10).

Menurut dia, Pemkab Bekasi terus mengintensifkan peranm penyuluh di lapangan meski jumlahnya saat ini masih terbatas.

Jumlah penyuluh lapangan di Kabupaten Bekasi saat ini ada sebanyak 126 penyuluh dengan 54 orang penyuluh berstatus PNS, sisanya swadaya.

"Untuk memaksimalkan peran penyuluh pertanian, kami mengerahkan penyuluh swadaya yang berasal dari petani untuk memberikan pemahaman kepada rekannya," katanya.

Menurut dia, peran penyuluh di lapangan memberikan pemahaman seputar penggunaan komposisi pupuk yang ideal, bibit yang bagus, maupun tata cara bertani yang baik.

"Meski banyak lahan yang sudah berubah menjadi kawasan pemukiman dan pertanian, namun lahan pertanian yang ada di sejumlah kecamatan masih bisa dimaksimalkan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015