Bogor, (Antara Megapolitan) - Pencetakan kartu penduduk elektronik (e-KTP) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bogor, Jawa Barat, terhambat sebab sejak April harus menunggu pasokan blanko dari pusat.
"Akibat keterlambatan pasokan blanko KTP ini, pembuatan KTP menjadi menumpuk," kata Kepal Disdukcapil Dody Achdiyat Kota Bogor, di Bogor, Kamis.
Dody mengatakan, dari April hingga September, Disdukcapil menerima 15.000 permohonan e-KTP, tetapi karena terjadi keterlambatan pasokan blanko dari pusat, yang bisa didistribusikan baru 2.300 keping.
"Jumlah 2.300 e-KTP yang mulai kami distribusikan ke kelurahan merupakan pemohon pada bulan April hingga Mei," kata Dody.
Menurut Dody, e-KTP tersebut dapat diambil warga di kantor kelurahan dengan membawa surat keterangan yang diperoleh saat mengurus dokumen kependudukan.
Ia mengatakan, mengenai 12.700 e-KTP lainnya, saat ini tengah dalam proses pencetakan sambil menunggu pasokan tinta. Diperkirakan seluruh e-KTP selesai dicetak dan didistribusikan awal November.
"Petugas hanya mampu mencetak maksimal 700 e-KTP per hari," kata Dody.
Dikatakannya, pemohon e-KTP kebanyakan berasal dari masyarakat Kecamatan Bogor Barat, Bogor Selatan dan Tanah Sareal.
Ia mgatakan, keterlambatan pembuatan e-KTP di Kota Bogor selain karena disebabkan oleh pasokan tinta dan blanko yang terlambat juga dikarenakan adanya gangguan jaringan yang terpusat.
"Sekarang jaringan sudah teratasi. Tidak ada lagi gangguan," katanya.
Dody menambahkan, ke depan pelayanan pengurusan dokumen kependudukan berupa kartu keluarga atau KK dapat dilaksanakan di setiap kelurahan.
"Pengurusan KK di setiap kelurahan akan diujicobakan pada bulan November mendatang. Dan pelaksanaan resminya tahun depan (2016-red)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Akibat keterlambatan pasokan blanko KTP ini, pembuatan KTP menjadi menumpuk," kata Kepal Disdukcapil Dody Achdiyat Kota Bogor, di Bogor, Kamis.
Dody mengatakan, dari April hingga September, Disdukcapil menerima 15.000 permohonan e-KTP, tetapi karena terjadi keterlambatan pasokan blanko dari pusat, yang bisa didistribusikan baru 2.300 keping.
"Jumlah 2.300 e-KTP yang mulai kami distribusikan ke kelurahan merupakan pemohon pada bulan April hingga Mei," kata Dody.
Menurut Dody, e-KTP tersebut dapat diambil warga di kantor kelurahan dengan membawa surat keterangan yang diperoleh saat mengurus dokumen kependudukan.
Ia mengatakan, mengenai 12.700 e-KTP lainnya, saat ini tengah dalam proses pencetakan sambil menunggu pasokan tinta. Diperkirakan seluruh e-KTP selesai dicetak dan didistribusikan awal November.
"Petugas hanya mampu mencetak maksimal 700 e-KTP per hari," kata Dody.
Dikatakannya, pemohon e-KTP kebanyakan berasal dari masyarakat Kecamatan Bogor Barat, Bogor Selatan dan Tanah Sareal.
Ia mgatakan, keterlambatan pembuatan e-KTP di Kota Bogor selain karena disebabkan oleh pasokan tinta dan blanko yang terlambat juga dikarenakan adanya gangguan jaringan yang terpusat.
"Sekarang jaringan sudah teratasi. Tidak ada lagi gangguan," katanya.
Dody menambahkan, ke depan pelayanan pengurusan dokumen kependudukan berupa kartu keluarga atau KK dapat dilaksanakan di setiap kelurahan.
"Pengurusan KK di setiap kelurahan akan diujicobakan pada bulan November mendatang. Dan pelaksanaan resminya tahun depan (2016-red)," katanya.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015