drg. Dini Asrianti meraih gelar doktor ke-119 dari Ilmu Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) dengan predikat cumlaude sempurna, Senin.

Dini meraih gelar itu setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul Potensi Eksosom dari Platelet Rich Plasma (PRP) Dalam Meningkatkan Kemampuan Regenerasi Pulpa (Analisis In-Vitro Viabilitas, Aktivitas Migrasi dan Ekspresi Vascular Endhotelial Growth Factor-A (VEGF-A) Sel Punca Pulpa (HDPSCS)).

Ia lulus dengan predikat cumlaude sempurna (4.0) dengan sidang yang digelar melalui platform zoom dan live streaming di kanal Youtube Dentistry UI.

Baca juga: Mahasiswa FKG UI berhasil raih juara 1 'Groningen Model United Nations 2021'

"Salah satu yang baru dari disertasi ini adalah telah berhasil menghasilkan penelitian di bidang ilmu Endodontik yang pertama kali dapat mengidentifikasi eksosom yang diisolasi dari Platelet Rich Plasma (PRP), serta membuktikan bahwa eksosom dari PRP memiliki potensi dalam menginduksi regenerasi pulpa gigi," kata Dr. Dini Asrianti dalam keterangannya diterima di Depok, Senin.

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Dr. M. F. Lindawati S. Kusdhany, drg., Sp.Pros(K), dekan FKG UI, dengan promotor Prof. Dr. Endang Suprastiwi, drg., Sp.KG(K) dan ko-promotor 1 Dr. Indah Yulianto, dr., Sp.KK(K), dan ko-promotor 2 Dr. Anggraini Margono, drg, Sp.KG(K). Penguji dalam sidang ini adalah Prof. drg. Dewi Fatma Suniarti, M.S., Ph.D, PBO, Dr. Anggraini Barlian, M.Sc, Prof. Dr. Ratna Meidyawati, drg., Sp.KG(K), Prof. drg. Diah Ayu Maharani, Ph.D, dan drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D.

Baca juga: Mahasiswa FKG UI berhasil raih penghargaan internasional

Dalam disertasinya, Dr. Dini Asrianti membahas bahwa sampai saat ini perawatan pilihan inflamasi pada pulpa gigi atau pulpitis adalah pengambilan jaringan pulpa total dan digantikan dengan bahan sintetik, atau perawatan endodontik. Hal ini disebabkan karena sifat low-compliance dari pulpa gigi yang dianggap sulit untuk beregenerasi.

Perubahan paradigma perawatan endodontik menjadi Regenerative Endodontic Therapy (RET) berkembang beberapa tahun terakhir, dengan dibuktikan bahwa sel punca pulpa gigi ternyata memiliki potensi yang sangat baik untuk beregenerasi dan memperbaiki diri (self- renewal).

Free based cell therapy merupakan bagian dari konsep RET yang banyak berkembang menggunakan sekretom dan telah diketahui bahwa eksosom merupakan efektor sekretom. Platelet Rich Plasma (PRP) merupakan sekretom darah yang banyak digunakan di bidang RET, namun keberhasilan klinisnya tidak sebanding dengan keunggulan secara in vitro. Ia menjelaskan bahwa isolasi eksosom dari PRP lebih berpotensi dalam menginduksi proses regenerasi pulpa.

Baca juga: Mahasiswa FKG UI torehkan prestasi raih "1st Winner' Case Report Competition"

Hal itu telah dibuktikan sebelumnya bahwa eksosom dengan keunggulan dapat membawa micro RNA (miRNA) dan bisa bekerja langsung pada sel target, dengan cepat meregulasi sel melalui DNA, sehingga proses inflamasi dapat ditekan dan proses regenerasi terinduksi.

"Keunggulan ini diharapkan dapat menjembatani kesulitan dalam menginduksi pulpa untuk beregenerasi, serta mencegah perkembangan pulpitis menjadi irreversible," katanya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021