Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Dinas Peternakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi Jawa Barat mencatat populasi sapi saat ini mencapai 17.635 ekor mulai dari pendet atau anak sapi hingga sapi dewasa siap potong.

"Dari jumlah tersebut, kebanyakan sapi untuk pembesaran dan ada juga yang diternakkan untuk menambah populasi sapi indukan berkualitas," kata Kepala Dinas Peternakan Pemkab Sukabumi Iwan Karmawan di Sukabumi, Rabu.

Menurut dia, sekitar 10 persen sapi yang berada di masyarakat itu adalah bantuan sosial baik dari pemerintah pusat maupun provinsi. Namun, untuk sapi jantan siap potong yang tersedia hanya bisa mencukupi hingga akhir Agustus saja sehingga perlu ada penambahan kuota sapi disamping pihaknya mencari data jumlah sapi jantan lokal yang siap potong di masyarakat.

Di tengah naiknya harga daging sapi ini dan minimnya suplai ke pasar, pihaknya mengkhawatirkan adanya penjualan sapi dari peternak kecil atau rumahan yang menjual sapi betina produktifnya ke tengkulak atau spekulan. Karena fungsi sapi betina tersebut adalah untuk menambah populasi sapi di Kabupaten Sukabumi.

Dari pantauan Dinas Peternakan, mayoritas sapi yang berada di masyarakat adalah sapi penggemukan sehingga peternak akan lebih cepat panen dibandingkan harus pembesaran. Namun sayangnya karena banyak spekulan yang mengiming-imingi uang kepada peternak sehingga banyak peternak yang menjual sapinya itu padahal masih bisa digemukan.

"Diharapkan jumlah populasi sapi di Kabupaten Sukabumi terus bertambah asalkan peternak tidak menjual sapi betina produktifnya," tambahnya.

Selain itu, Iwan mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat kepada peternak, distributor dan rumah potong hewan agar tidak memotong sapi betina produktif untuk kelangsungan populasi sapi di Kabupaten Sukabumi.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015