Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan II 2015 tumbuh 5,07 persen (year on year), atau menguat bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya 4,70 persen.
"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha administrasi pemerintah sebesar 11,86 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Rabu.
Kemudian dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pengeluaran dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebsar 5,81 persen.
Berikutnya jasa pendidikan tumbuh sebesar 9,73 persen, jasa perusahaan 9,44 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum 9,24 persen. Selain itu pertambangan dan penggalian
juga tumbuh di atas angka 8 persen.
Pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 7,97 persen. Selanjutnya industri pengolahan Lampung tumbuh sebesar 7,77 persen.
Sementara lapangan usaha konstruksi, perdagangan besar dan eceran, serta jasa keuangan mengalami kontraksi dibanding triwulan yang sama tahun 2014.
Struktur perekonomian Provinsi Lampung menurut lapangan usaha triwulan II-2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu, pertanian, kehutanan dan perikanan (33,94 persen); industri pengolahan (19,29 persen); dan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor (10,32 persen).
Apabila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi itu, terlihat bahwa pertanian memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,65 persen, diikuti Industri pengolahan sebesar 1,36 persen, pertambangan dan energi sebesar 0,48 persen, dan Informasi/Komunikasi sebesar 0,43 persen.
Ia menambahkan, perekonomian Provinsi Lampung triwulan II-2015 itu, diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 63,77 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp50,65 triliun.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah Pulau Sumatera triwulan II-2015 tumbuh sebesar 2,85 persen dan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau yang tumbuh 5,57 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha administrasi pemerintah sebesar 11,86 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Rabu.
Kemudian dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pengeluaran dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebsar 5,81 persen.
Berikutnya jasa pendidikan tumbuh sebesar 9,73 persen, jasa perusahaan 9,44 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum 9,24 persen. Selain itu pertambangan dan penggalian
juga tumbuh di atas angka 8 persen.
Pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 7,97 persen. Selanjutnya industri pengolahan Lampung tumbuh sebesar 7,77 persen.
Sementara lapangan usaha konstruksi, perdagangan besar dan eceran, serta jasa keuangan mengalami kontraksi dibanding triwulan yang sama tahun 2014.
Struktur perekonomian Provinsi Lampung menurut lapangan usaha triwulan II-2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu, pertanian, kehutanan dan perikanan (33,94 persen); industri pengolahan (19,29 persen); dan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor (10,32 persen).
Apabila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi itu, terlihat bahwa pertanian memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,65 persen, diikuti Industri pengolahan sebesar 1,36 persen, pertambangan dan energi sebesar 0,48 persen, dan Informasi/Komunikasi sebesar 0,43 persen.
Ia menambahkan, perekonomian Provinsi Lampung triwulan II-2015 itu, diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 63,77 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp50,65 triliun.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah Pulau Sumatera triwulan II-2015 tumbuh sebesar 2,85 persen dan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau yang tumbuh 5,57 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015