Bogor, (Antara Megapolitan) - Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi memberikan batas waktu pembenahan Kebun Raya Bogor-LIPI dapat selesai sampai akhir tahun, apabila tidak ada perubahan maka sesuai kewenangannya dirinya akan mengganti pejabat setempat.

"Apabila dalam waktu sampai dengan akhir tahun belum ada perbaikan, tindak lanjut lebih nyata, pejabat pembina kepegawaian harus ada reformasi, satu tingkat pemimpin di atasnya," kata Menteri di sela-sela kunjungan kerjanya di Kebun Raya Bogor, Kamis.

Menteri menilai banyak yang harus dibenahi dalam Kebun Raya Bogor, tata kelolanya, kebersihannya, kenyamanan, serta keselamatan para pengunjung.

Ia melihat banyak sampah berantakan, tanaman kurang diperhatikan, perlu ada sudut-sudut yang harus diperbaiki.

"Kondisi ini semua harus lebih diperhatikan, lebih bersih, dijaga. Apalagi Kebun Raya Bogor ini dibangun tahun 1817, hampir 200 tahun umurnya, kalau tidak dijaga, akan rusak," kata Menteri.

Secara khusus, Menteri meminta Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI betul-betul serius dan fokus menggunakan anggaran yang diperoleh dari negara untuk menciptakan tata kelola birokrasi dan kelembagaan balai-balai dengan sebaik-baiknya.

Menteri mengatakan, sebagai Kementerian Aparatur Sipil Negara, pihaknya berkewajiban mengawasai APN. Kebun Raya Bogor-LIPI adalah bagian dari aparatur sipil negara, oleh karena itu ia meminta pegawai yang ada dapat mengelola kebun raya dengan sebaik-baiknya, menjaga, memperbaiki dan mempertahankannya.

Menteri mengingatkan, banyak hal yang perlu ditata, seperti dalam penggunaan alat-alat, serta renovasi gedung di dalam Kebun Raya Bogor agar secepatnya di lakukan dan tidak merusak nilai cagar budaya yang melekat.

"Akhir tahun ini akan dilihat, saya akan ke sini lagi, jika tidak ada perkembangan, saya ingatkan akan ada pejabat yang diganti," kata menteri.

Selain itu, Menteri juga meminta secara khusus Kepala LIPI untuk mengawasi kegiatan penelitian, agar lebih ditingkatkan kinerjanya. Menteri juga meminta peneliti LIPI untuk mencari dokumen awal berdirinya Kebun Raya yang ada di Belanda.

"Perkuat juga marketing Kebun Raya Bogor, jangan sampai bisnis biasa saja. PNBP harus ditingkatkan, ada divisi marketing agar bekerja sama dengan Pariwisata," pinta menteri.

Sementara itu, Kepala PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, Didik Widyatmoko menyatakan siap untuk menjalankan apa yang disampaikan oleh Menteri Yuddy Chirsnandi. Menurutnya sampah organik yang banyak berserakan di Kebun Raya adalah akibat musim kemarau.

"Karena ini kemarau banyak sampah organik, ini fenomena alami, siklus, ada siklus saat kemarau jadi tidak menjadi persoalan. Apa yang diamanatkan Menpan-RB menjadi tantangan kita kedepan, yang pasti kita telah berupaya dengan banyaknya pengunjung jangan sampai ada sampai plastik yang mengotori kebun raya," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015