Karawang, (Antara Megapolitan) - Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, Akhmad Marjuki/Dedi S Gumelar alias Miing Bagito, mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin.
Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDIP, Partai Hanura dan PBB itu mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang diiringi sekitar 4.000 pendukungnya.
Para pendukung pasangan bakal calon tersebut datang ke KPU tidak hanya menggunakan sepeda motor dan kendaraan pribadi. Mereka juga ada yang mengiringi pendaftaran Marjuki/Dedi Gumelar dengan menaiki kendaraan terbuka serta truk kontainer.
"Sebenarnya saya tidak ingin terlalu banyak yang mengantarkan ke KPU. Tetapi karena terlalu banyak saudara dan kerabat, jadi sangat banyak yang mengantarkan kami mendaftar ke KPU," kata Marjuki.
Ia berharap agar pendaftarannya bersama Miing sebagai calon bupati dan wakil bupati dapat diterima oleh KPU. Jika masih ada persyaratan yang kurang, KPU Karawang diharapkan berkomunikasi dengan dirinya dan tim-nya.
Sementara itu, Dedi S Gumelar alias Miing mengaku tertarik untuk maju dan mendampingi Marjuki pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Karawang, karena merasa cocok dengan Marjuki.
"Kita memiliki tujuan yang sama, ingin membawa Karawang menjadi lebih baik. Sebab cukup banyak potensi Karawang yang belum tergali," kata dia.
Terkait dengan isu putra daerah yang "digaungkan" beberapa bakal calon bupati/wakil bupati lain, Miing menyatakan kalau Karawang bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia mengatakan, Karawang merupakan bagian dari NKRI. Atas hal itu ditegaskan tidak ada pihak lain yang melarang dirinya untuk maju pada Pilkada Karawang.
Ketua KPU Karawang Riesza Affiat mengatakan, seluruh persyaratan pencalonan pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Marjuki/Miing sudah diterima.
Setelah dilakukan pemeriksaan berkas persyaratan pencalonan, akhirnya KPU Karawang memutuskan menerima pendaftaran pasangan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDIP, Partai Hanura dan PBB itu mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang diiringi sekitar 4.000 pendukungnya.
Para pendukung pasangan bakal calon tersebut datang ke KPU tidak hanya menggunakan sepeda motor dan kendaraan pribadi. Mereka juga ada yang mengiringi pendaftaran Marjuki/Dedi Gumelar dengan menaiki kendaraan terbuka serta truk kontainer.
"Sebenarnya saya tidak ingin terlalu banyak yang mengantarkan ke KPU. Tetapi karena terlalu banyak saudara dan kerabat, jadi sangat banyak yang mengantarkan kami mendaftar ke KPU," kata Marjuki.
Ia berharap agar pendaftarannya bersama Miing sebagai calon bupati dan wakil bupati dapat diterima oleh KPU. Jika masih ada persyaratan yang kurang, KPU Karawang diharapkan berkomunikasi dengan dirinya dan tim-nya.
Sementara itu, Dedi S Gumelar alias Miing mengaku tertarik untuk maju dan mendampingi Marjuki pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Karawang, karena merasa cocok dengan Marjuki.
"Kita memiliki tujuan yang sama, ingin membawa Karawang menjadi lebih baik. Sebab cukup banyak potensi Karawang yang belum tergali," kata dia.
Terkait dengan isu putra daerah yang "digaungkan" beberapa bakal calon bupati/wakil bupati lain, Miing menyatakan kalau Karawang bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia mengatakan, Karawang merupakan bagian dari NKRI. Atas hal itu ditegaskan tidak ada pihak lain yang melarang dirinya untuk maju pada Pilkada Karawang.
Ketua KPU Karawang Riesza Affiat mengatakan, seluruh persyaratan pencalonan pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Marjuki/Miing sudah diterima.
Setelah dilakukan pemeriksaan berkas persyaratan pencalonan, akhirnya KPU Karawang memutuskan menerima pendaftaran pasangan tersebut.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015