Meksiko (Antara/AFP/Antara Megapolitan) - Dengan bermodal sedikit uang dan gerakan akar rumput bersenjatakan Internet, seorang pemuda keturunan Jepang berusia 25 tahun mengguncang dunia politik Meksiko.

Pedro Kunamoto, yang akrab dipanggil dengan nama "Kuba", adalah salah satu dari sedikit calon mandiri anggota parlemen, yang berhasil menduduki jabatan sebagai wakil rakyat di tingkat negara bagian.

Pada masa kampanye, Kunamoto hanya berhasil mengumpulkan uang senilai 14.000 dolar AS, yang terbilang kecil jika dibandingkan dengan pesaing dari partai. Dia juga membatasi sumbangan maksimal 450 dolar AS atau sekitar enam juta rupiah.

Dengan keterbatasan itu, dia berhasil merebut kursi di dewan perwakilan negara bagian Jalisco pada pemilihan umum serentak pada Ahad.

Salah satu strategi kemenangannya adalah dengan mengerahkan para relawan untuk berkampanye dari pintu ke pintu sambil menawarkan air mineral dan buah apel di Zapopan, sebuah daerah sub-urban Guadalaraja--kota kedua terbesar di Meksiko.

"Ini bukan tentang saya, bukan pula soal pencalonan berdasarkan popularitas. Ini adalah pencalonan dari gerakan sosial yang muncul sebagai protes atas politik tradisional yang selama ini terus-menerus gagal," kata Kunamoto yang maraup 39 persen dari semua suara sah.

Kemenangan Kunamoto memang merefleksikan pergeseran politik di Meksiko. Setidaknya empat calon independen memenangi kursi di Kongres nasional dan ratusan lainnya di tingkat negara bagian. Selain itu, sembilan kandidat non-partai juga berhasil menjadi gubernur.

Kemenangan mereka banyak dinilai sebagai protes atas partai-partai tua di Meksiko. Dalam survei baru-baru ini, 91 persen warga di negara tersebut memandang bahwa semua politisi adalah penjahat.

Baru pada 2014, Meksiko memperbolehkan calon independen untuk maju sebagai anggota parlemen ataupun pemimpin eksekutif.

Kemenangan terbesar dari calon-calon non-partai tersebut terjadi di negara bagian Nuevo Leon yang merupakan pusat perindustrian Meksiko. Di tempat itu, Jamie "El Bronco" Rodriguez berhasil terpilih sebagai gubernur.

Namun demikian, hanya Kunamoto tokoh independen tidak pernah bergabung dengan partai politik mana-pun. Sejumlah pengamat mengatakan bahwa kemenangan Kunamoto dapat menjadi contoh bagi tokoh potensial lainnya.

Bagi pengamat Jose Antonio Crespo, keberhasilan Kunamoto "jauh lebih signifikan" dibandung kemenangan Rodriguez.

"Sangat mengejutkan. Dia berhasil mengalahkan tokoh partai dengan modal terbatas dan tanpa dukungan politik kekuatan lama. Banyak orang akan mempelajari kasus Kunamoto dan mencoba mengulanginya," kata Crespo dari lembaga Economics Research and Teaching Cente.

Berbeda dengan Kunamoto, Rodriguez sebelumnya sudah terkenal sebagai mantan wali kota dan anggota Partai Revolusi Institusional (PRI) selama hampir tiga dekade sebelum keluar pada tahun lalu.

Kunamoto hanya berhasil mengumpulkan 1.100 dolar AS dalam pendaan publik dan 13.000 dolar AS melalui donasi pribadi.

Selain sedikit uang, modal kampanyenya adalah relawan sesama pemuda, website yang menarik, dan Twtter dengan pengikut sekitar 20.000. Sejumlah intelektual dan akademisi juga dengan sukarela menjadi penasihat politiknya.

Keluarga Kunamoto yang pertama kali tiba ke Meksiko adalah kakek buyutnya. Menurut pengakuan Kunamoto, kapal kakek buyutnya berlabuh di Meksiko secara tidak sengaja karena kerusakan kompas.

"Kakek buyut saya dijanjikan untuk pindah ke San Fransisco di Amerika Serikat. Namun kapal yang dia tumpangi malah mendarat di Chipas dan dia kemudian menikah dengan perempuan pribumi dari Tzotzil," kata dia.

"Memang kompasnya sedikit rusak," kata Kunamoto.

Penerjemah: GM.N.Lintang/B. Soekapdjo.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015