Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mendorong warga Kota Bogor lebih kreatif memanfaatkan lahan pekarangan maupun lahan kosong di sekitar rumah menjadi lokasi urban farming yang produktif.
"Adanya urban farming di pekarangan maupun di sekitar rumah, yang ditamani sayur-mayur atau memelihara ikan di dalam ember, dapat membantu kebutuhan pangan sehari-sehari dalam keluarga, dan dalam skala lebih besar dapat dijual," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Kota Bogor, Rabu.
Baca juga: Berdayakan lahan kosong, Kepala DKPP Kota Bogor bersama warga Babakan panen sayuran
Menurut dia, Pemerintah Kota Bogor memiliki program Bogor Berkebun dan melalui DKPP juga ada program kelompok wanita tani (KWT) yang jumlahnya lebih dari 400 kelompok serta kelompok tani dewasa (KTD) yang jumlahnya lebih dari 100 kelompok.
"Kalau warga bisa bersama-sama untuk mengembangkan potensi lingkungannya, maka pemerintah dapat membantu potensi lingkungannya menjadi lebih produktif, misalnya urban farming. "Selama bantuan itu memenuhi syarat dan diterima secara bersama-sama, maka bisa diwujudkan," katanya.
Hasil panen dari urban farming, tambahnya, untuk kebutuhan warga dan membantu kebutuhan keluarga, karena salah satu sasarannya agar warga bisa lebih mandiri.
Baca juga: Mengembangkan Urban Farming dengan Bogor Berkebun
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor, mengunjungi KTD Flamboyan di Kelurahan Mekarjaya, Bogor Barat, pada Selasa (2/2). Di KTD Flamboyan, Dedie melihat, ada 28 orang warga RW 05 Kelurahan Mekarjaya yang mengelola lahan kosong, yang sebelumnya adalah semak dan tempat sampah, menjadi lahan urban farming.
Di lahan yang luasnya ratusan meter persegi tersebut, ada yang mulai ditanami tanaman hortikultura, serta ada yang dimanfaatkan untuk perikanan dalam ember dan peternakan magot.
Menurut Dedie, KTD Flamboyan ini adalah salah satu kelompok urban farming di Kota Bogor yang diharapkan bisa produktif dan dapat membantu perekonomian warga penggiat dan sekitarnya.
Baca juga: Wali Kota Bogor dorong warga manfaatkan lahan pekarangan kembangkan urban farming
"DKPP Kota Bogor telah mendata dan akan mendukung keberadaannya," katanya.
Sementara itu, Ketua Ketua RW 05 Kelurahan Margajaya, Dedi Wahyudi, menambahkan, warga RW 05, khususnya warga penggiat KTD Flamboyan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bogor serta kepada Basnas Kota Bogor yang telah memberikan dukungan dan bantuannya untuk keberadaan KTD.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Adanya urban farming di pekarangan maupun di sekitar rumah, yang ditamani sayur-mayur atau memelihara ikan di dalam ember, dapat membantu kebutuhan pangan sehari-sehari dalam keluarga, dan dalam skala lebih besar dapat dijual," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Kota Bogor, Rabu.
Baca juga: Berdayakan lahan kosong, Kepala DKPP Kota Bogor bersama warga Babakan panen sayuran
Menurut dia, Pemerintah Kota Bogor memiliki program Bogor Berkebun dan melalui DKPP juga ada program kelompok wanita tani (KWT) yang jumlahnya lebih dari 400 kelompok serta kelompok tani dewasa (KTD) yang jumlahnya lebih dari 100 kelompok.
"Kalau warga bisa bersama-sama untuk mengembangkan potensi lingkungannya, maka pemerintah dapat membantu potensi lingkungannya menjadi lebih produktif, misalnya urban farming. "Selama bantuan itu memenuhi syarat dan diterima secara bersama-sama, maka bisa diwujudkan," katanya.
Hasil panen dari urban farming, tambahnya, untuk kebutuhan warga dan membantu kebutuhan keluarga, karena salah satu sasarannya agar warga bisa lebih mandiri.
Baca juga: Mengembangkan Urban Farming dengan Bogor Berkebun
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor, mengunjungi KTD Flamboyan di Kelurahan Mekarjaya, Bogor Barat, pada Selasa (2/2). Di KTD Flamboyan, Dedie melihat, ada 28 orang warga RW 05 Kelurahan Mekarjaya yang mengelola lahan kosong, yang sebelumnya adalah semak dan tempat sampah, menjadi lahan urban farming.
Di lahan yang luasnya ratusan meter persegi tersebut, ada yang mulai ditanami tanaman hortikultura, serta ada yang dimanfaatkan untuk perikanan dalam ember dan peternakan magot.
Menurut Dedie, KTD Flamboyan ini adalah salah satu kelompok urban farming di Kota Bogor yang diharapkan bisa produktif dan dapat membantu perekonomian warga penggiat dan sekitarnya.
Baca juga: Wali Kota Bogor dorong warga manfaatkan lahan pekarangan kembangkan urban farming
"DKPP Kota Bogor telah mendata dan akan mendukung keberadaannya," katanya.
Sementara itu, Ketua Ketua RW 05 Kelurahan Margajaya, Dedi Wahyudi, menambahkan, warga RW 05, khususnya warga penggiat KTD Flamboyan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bogor serta kepada Basnas Kota Bogor yang telah memberikan dukungan dan bantuannya untuk keberadaan KTD.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021