Jember (Antara Megapolitan) - Kelompok nelayan di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengembangkan ekowisata bahari dengan pelestarian hutan bakau (mangrove) di Pantai Payangan wilayah setempat.
Anggota kelompok nelayan "Lumba-Lumba" di desa setempat, Abdurrahman Saleh, Sabtu, mengatakan nelayan berupaya mengembangkan hutan mangrove dengan memanfaatkan kawasan pesisir Pantai Payangan.
"Pelestarian hutan mangrove merupakan bagian pengembangan ekowisata bahari yang digarap sejumlah nelayan agar kawasan tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan," tuturnya.
Selain menjadi objek wisata, lanjut dia, budidaya mangrove dapat mencegah terjadinya abrasi dan sebagai penahan gelombang besar, sehingga kawasan pesisir Pantai Payangan aman dari ombak besar yang merupakan ciri khas ombak pantai selatan.
"Di pesisir selatan Jember merupakan salah satu daerah yang berpotensi terjadi bencana gelombang tsunami dan sering terjadi gempa kecil. Kami berharap pengembangan hutan mangrove dapat menahan gelombang tsunami kecil," paparnya.
Menurut dia, wisatawan yang berkunjung ke kawasan hutan bakau juga akan diajak menanam sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian hutan mangrove di Pantai Payangan.
"Nelayan di daerah ini sudah menanam sekitar 1.000 pohon dan saat ini sudah berusia satu hingga lima tahun, namun kami terus mengajak wisatawan untuk menanam bakau tanpa henti," katanya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melalui Kantor Pariwisata dan Kebudayaan mengembangkan Pantai Payangan sebagai salah satu destinasi wisata di Jember, termasuk kawasan hutan mangrove.
"Ke depan, kami berharap kawasan hutan bakau di pesisir Pantai Payangan ini dapat menjadi tempat belajar bagi masyarakat umum tentang budidaya mangrove dan manfaatnya, sehingga di pesisir pantai lain juga dikembangkan hal yang sama," ujarnya.
Pantai Payangan merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Jember yang belum dikelola secara resmi, namun pada saat liburan selalu padat dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di luar Jember.
Keindahan Pantai Payangan cukup menawan karena memiliki empat pantai, tiga bukit, dan satu pulau kecil yang cukup eksotis.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Anggota kelompok nelayan "Lumba-Lumba" di desa setempat, Abdurrahman Saleh, Sabtu, mengatakan nelayan berupaya mengembangkan hutan mangrove dengan memanfaatkan kawasan pesisir Pantai Payangan.
"Pelestarian hutan mangrove merupakan bagian pengembangan ekowisata bahari yang digarap sejumlah nelayan agar kawasan tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan," tuturnya.
Selain menjadi objek wisata, lanjut dia, budidaya mangrove dapat mencegah terjadinya abrasi dan sebagai penahan gelombang besar, sehingga kawasan pesisir Pantai Payangan aman dari ombak besar yang merupakan ciri khas ombak pantai selatan.
"Di pesisir selatan Jember merupakan salah satu daerah yang berpotensi terjadi bencana gelombang tsunami dan sering terjadi gempa kecil. Kami berharap pengembangan hutan mangrove dapat menahan gelombang tsunami kecil," paparnya.
Menurut dia, wisatawan yang berkunjung ke kawasan hutan bakau juga akan diajak menanam sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian hutan mangrove di Pantai Payangan.
"Nelayan di daerah ini sudah menanam sekitar 1.000 pohon dan saat ini sudah berusia satu hingga lima tahun, namun kami terus mengajak wisatawan untuk menanam bakau tanpa henti," katanya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melalui Kantor Pariwisata dan Kebudayaan mengembangkan Pantai Payangan sebagai salah satu destinasi wisata di Jember, termasuk kawasan hutan mangrove.
"Ke depan, kami berharap kawasan hutan bakau di pesisir Pantai Payangan ini dapat menjadi tempat belajar bagi masyarakat umum tentang budidaya mangrove dan manfaatnya, sehingga di pesisir pantai lain juga dikembangkan hal yang sama," ujarnya.
Pantai Payangan merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Jember yang belum dikelola secara resmi, namun pada saat liburan selalu padat dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di luar Jember.
Keindahan Pantai Payangan cukup menawan karena memiliki empat pantai, tiga bukit, dan satu pulau kecil yang cukup eksotis.
Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015