Karawang, (Antara Megapolitan)- Puluhan jaringan trayek angkutan kota atau angkot di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, belum direalisasikan karena masih membutuhkan kajian secara mendalam.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika setempat Dede Sudrajat mengatakan, jaringan trayek di Karawang ini sebenarnya mencapai 35. Tetapi direalisasikan baru 28 jaringan trayek.

"Ada banyak kendala di lapangan saat akan merealisasikan jaringan trayek itu. Jadi memerlukan kajian secara mendalam," katanya, di Karawang, Senin.

Diantara kendala yang ditemukan di lapangan saat akan merealisasikan jaringan trayek baru ialah penolakan dari tukang ojeg atau tukang becak.

Ia menyontohkan, sejak beberapa tahun terakhir pihaknya hendak merealisasikan jaringan trayek angkot yang melintasi kampus Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).

Tetapi hingga kini rencana realisasi jaringan trayek tersebut terhenti, karena bermunculan penolakan dari tukang ojeg dan tukang becak di daerah tersebut.

Persoalan lain, kata dia, perlu hitung-hitungan secara matang pula terkait dengan potensi penumpang pada jaringan trayek yang belum direalisasikan.

Meski masih ditemukan kendala di lapangan, pada tahun ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Karawang akan merealisasikan dua jaringan trayek.

Dua jaringan trayek yang rencananya direalisasikan pada tahun ini ialah trayek Rawamerta-Rengasdengklok serta Telagasari-Jarakah.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015