Bogor, (Antara Megapolitan) - Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor bakal menghadirkan pemangku kepentingan dari negara ASEAN dan Asia Timur dalam lokakarya regional yang membahas kemaritiman.
"Para ahli kemaritiman dan juga wakil pebisnis, birokrasi dan unsur masyarakat dari negara-negara itu akan hadir di Bogor pada 11-13 Mei 2015 nanti," kata Kepala Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB) Dr Ir Luky Adrianto MSc di Kampus Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa lokakarya bertajuk "On The Progress of Integrated Coastal Management in The Seas of East Asia" itu adalah rangkaian kegiatan Dies Natalis IPB ke-52, di mana tema kemaritiman menjadi isu sentralnya.
Para ahli kemaritiman dan pelaku bisnis terkait dari negara ASEAN yang diundang adalah dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
"Kami juga mengundang wakil dari Timor Leste," kata Luky Adrianto, yang menyelesaikan master dan doktornya di Universitas Kagoshima Jepang itu.
Sedangkan wakil negara Asia Timur adalah dari Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut digagas PKSPL-IPB bekerja sama dengan Partnerships in the Environmental Management for Seas of East Asia (PEMSEA)
Pihaknya mengharapkan dengan kegiatan tersebut dunia kemaritiman Indonesia akan menjadi lebih maju di masa depan.
Namun, menurut ahli ekonomi sumber daya pesisir dan lautan IPB itu, tema kemaritiman yang diusung dalam kegiatan tersebut bukan didasarkan karena sedang terjadi "trend" visi pemerintahan sekarang dengan isu kemaritiman.
"Karena memang di IPB ini kemaritiman sudah menjadi bidang keilmuan yang lama, apalagi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) pertama di Indonesia, ya...di IPB," katanya.
Di IPB, kata dia, visi yang utama adalah pertanian, kemaritiman dan bio-sains, dan dalam setiap dies natalis selalu diangkat secara bergiliran.
"Dan kebetulan saja pada Dies Natalis 2015 memang visi kemaritiman yang mendapat giliran," demikian Luky Adrianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Para ahli kemaritiman dan juga wakil pebisnis, birokrasi dan unsur masyarakat dari negara-negara itu akan hadir di Bogor pada 11-13 Mei 2015 nanti," kata Kepala Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB) Dr Ir Luky Adrianto MSc di Kampus Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa lokakarya bertajuk "On The Progress of Integrated Coastal Management in The Seas of East Asia" itu adalah rangkaian kegiatan Dies Natalis IPB ke-52, di mana tema kemaritiman menjadi isu sentralnya.
Para ahli kemaritiman dan pelaku bisnis terkait dari negara ASEAN yang diundang adalah dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
"Kami juga mengundang wakil dari Timor Leste," kata Luky Adrianto, yang menyelesaikan master dan doktornya di Universitas Kagoshima Jepang itu.
Sedangkan wakil negara Asia Timur adalah dari Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut digagas PKSPL-IPB bekerja sama dengan Partnerships in the Environmental Management for Seas of East Asia (PEMSEA)
Pihaknya mengharapkan dengan kegiatan tersebut dunia kemaritiman Indonesia akan menjadi lebih maju di masa depan.
Namun, menurut ahli ekonomi sumber daya pesisir dan lautan IPB itu, tema kemaritiman yang diusung dalam kegiatan tersebut bukan didasarkan karena sedang terjadi "trend" visi pemerintahan sekarang dengan isu kemaritiman.
"Karena memang di IPB ini kemaritiman sudah menjadi bidang keilmuan yang lama, apalagi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) pertama di Indonesia, ya...di IPB," katanya.
Di IPB, kata dia, visi yang utama adalah pertanian, kemaritiman dan bio-sains, dan dalam setiap dies natalis selalu diangkat secara bergiliran.
"Dan kebetulan saja pada Dies Natalis 2015 memang visi kemaritiman yang mendapat giliran," demikian Luky Adrianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015