Bogor, (Antara Megapolitan) - Pusat Studi Biofarma Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PSB-LPPM) Institut Pertaian Bogor (IPB) memberikan pelatihan metode kontrol kualitas bahan baku dan produk obat hebal kepada para peneliti dan stakeholder yang berada di wilayah Jabodetabek, Bandung, Pelembang, dan Jawa Tengah.

"Tujuan pelatihan ini adalah untuk mengajak para peneliti dan stakeholder bersama-sama untuk memiliki perhatian terhadap obat herbal," kata Sekretaris Eksekutif PSB LPPM IPB, Eddy Djauhari Purwakusuma, di Bogor, Rabu.

Ia menjelaskan, pelatihan berlangsung selama tiga hari dimulai dari 7 hingga 9 April 2015, di gedung PSB Kampus IPB Taman Kencana, Kota Bogor.

Peserta berjumlah 20 orang berasal dari perguruan tinggi, balai penelitian dan pengembangan, serta perusahaan atau industri yang datang dari Jabodetabek, Bandung, Jawa Tengah, dan Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

"Obat herbal dirasakan lebih aman digunakan karena memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern," katanya.

Sementara itu, Kepala PSB LPPM IPB, Prog Latifa K Darusmana menyebutkan, pelatihan yang diselenggarakan pihaknya untuk mengajak peserta mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa obat herbal memiliki fungsi yang sangat besar dalam menjaga kesehatan.

"Kita ingin memberikan kepercayaan kepada masyarakat atau stakeholder akan kemampuan obat herbal yang sudah distandarisasikan terutama bahan baku, baik ditinjau dari segi biologi maupun kimia dalam memulihkan kesehatan," katanya.

Dikatakannya pula, untuk meningkatkan kemampuan obat herbal dalam memulihkan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit yang dapat disertakan dengan pengobatan modern.

Menurutnya perlu ada pencapaian standar kualitas obat herbal, baik dari segi bahan baku, proses produksi dan pengawasan mutu, peralatan dan personalia yang menangani produksinya.

Ia menambahkan, diharapkan ada kesamaan visi dan langkah para peneliti dan stakeholder untuk bersama-sama bekerja dengan satu sudut pandang yang sama dari semua elemen terkait dalam menanam dan memroduksi bahan obat herbal.

"Ini dimaksudkan agar kualitas bahan baku lokal semakin baik dan kualitas obat herbal juga semakin meningkat," katanya.

Pelatihan metode kontrol kualitas bahan baku dan produk obat herbal itu menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Dr Mohamad Rafi dari PSB LPPM IPB memaparkan tentang metode kontrol obat herbal menggunakan teknik kromotografi.

Kemudian Rudi Haryanto, Dosen Departemen Kimia Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, yang menyampaikan materi terkait metode kendali mutu bahan baku, atau obat herbal menggunakan teknik spektroskopi.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015