Wali Kota Bogor Bima Arya menegaskan Kota Bogor membangun kota sehat bukan hanya untuk memenangkan lomba atau penghargaan tapi melalui lomba kota sehat ini harus memiliki tekad untuk membangun sistem kesehatan.
Bima Arya mengatakan hal itu dalam sambutannya saat membuka rapat koordinasi penyelenggaraan Kota/Kabupaten Sehat tahun 2021, di Balai Kota Bogor, Senin. Rapat koordinasi itu diikuti 105 peserta baik secara langsung maupun melalui zoom meeting.
Baca juga: Duta Muda Sehat bentukan Dinkes optimistis wujudkan Bogor sehat
Menurut Bima Arya, pemahaman dan persepsi tentang kegiatan kabupaten/kota sehat, bukan hanya untuk penghargaan, promosi jabatan, atau ukuran prestasi. "Kalau persepsi itu motivasinya, maka tidak bisa membangun sistem," katanya.
Bima menegaskan, kalau motivasinya hanya ingin menang lomba atau penghargaan, cuma bertahan setahun, dan tidak akan naik kelas. "Ikhtiar kita adalah membangun sistem. Kota harus bergerak bersama secara maksimal, berkolaborasi dan terintegrasi, maka perlu usaha maksimal dari semua OPD," katanya.
Dia menambahkan, sistem harus dibangun bersama-sama dan harus bisa diuji. Pandemi COVID-19 saat ini menguji sistem yang dibangun, apakah dapat berjalan dengan baik atau tidak.
Baca juga: Ayo hidup sehat melalui Germas
Saat ini, penularan COVID-19 banyak terjadi pada klaster perkantoran, karena sistemnya belum berjalan dengan baik. "Jika dari dahulu sistem di perkantoran berjalan baik, maka tidak akan ada penularan COVID-19," katanya.
Bima menuturkan, dapat penghargaan itu memang membanggakan, tapi sistem juga harus dibangun dengan ikhtiar dan bergerak bersama-sama untuk menaikkan status kota sehat, mewujudkan kota ramah keluarga.
Sementara itu, Pembina Forum Kota Sehat, Hanafi, mengatakan, rapat koordinasi Kota/Kabupaten Sehat ini persiapan verifikasi oleh tim verifikator dari Provinsi Jawa Barat pada awal tahun 2021.
Baca juga: Bima Arya minta ASN jaga pola hidup sehat
Menurut Hanafi, pada penilaian Kota/Kabupaten Sehat 2021, ada perubahan indikator sehingga materi yang dinilai juga agak berbeda. "Kalau sebelumnya ada sembilan indikator, maka pada KKS 2021 ada 10 indikator, ada tambahan indikator smart city," katanya.
Dasar hukum penyelenggaraan KKS pada tahun 2021 ini juga berbada. Kalau sebelumnya berdasarkan Keputusan Bersama Menteri dakan Negeri dan Menteri Kesehatan, pada KKS 2021 berdasarkan Peraturan Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Bima Arya mengatakan hal itu dalam sambutannya saat membuka rapat koordinasi penyelenggaraan Kota/Kabupaten Sehat tahun 2021, di Balai Kota Bogor, Senin. Rapat koordinasi itu diikuti 105 peserta baik secara langsung maupun melalui zoom meeting.
Baca juga: Duta Muda Sehat bentukan Dinkes optimistis wujudkan Bogor sehat
Menurut Bima Arya, pemahaman dan persepsi tentang kegiatan kabupaten/kota sehat, bukan hanya untuk penghargaan, promosi jabatan, atau ukuran prestasi. "Kalau persepsi itu motivasinya, maka tidak bisa membangun sistem," katanya.
Bima menegaskan, kalau motivasinya hanya ingin menang lomba atau penghargaan, cuma bertahan setahun, dan tidak akan naik kelas. "Ikhtiar kita adalah membangun sistem. Kota harus bergerak bersama secara maksimal, berkolaborasi dan terintegrasi, maka perlu usaha maksimal dari semua OPD," katanya.
Dia menambahkan, sistem harus dibangun bersama-sama dan harus bisa diuji. Pandemi COVID-19 saat ini menguji sistem yang dibangun, apakah dapat berjalan dengan baik atau tidak.
Baca juga: Ayo hidup sehat melalui Germas
Saat ini, penularan COVID-19 banyak terjadi pada klaster perkantoran, karena sistemnya belum berjalan dengan baik. "Jika dari dahulu sistem di perkantoran berjalan baik, maka tidak akan ada penularan COVID-19," katanya.
Bima menuturkan, dapat penghargaan itu memang membanggakan, tapi sistem juga harus dibangun dengan ikhtiar dan bergerak bersama-sama untuk menaikkan status kota sehat, mewujudkan kota ramah keluarga.
Sementara itu, Pembina Forum Kota Sehat, Hanafi, mengatakan, rapat koordinasi Kota/Kabupaten Sehat ini persiapan verifikasi oleh tim verifikator dari Provinsi Jawa Barat pada awal tahun 2021.
Baca juga: Bima Arya minta ASN jaga pola hidup sehat
Menurut Hanafi, pada penilaian Kota/Kabupaten Sehat 2021, ada perubahan indikator sehingga materi yang dinilai juga agak berbeda. "Kalau sebelumnya ada sembilan indikator, maka pada KKS 2021 ada 10 indikator, ada tambahan indikator smart city," katanya.
Dasar hukum penyelenggaraan KKS pada tahun 2021 ini juga berbada. Kalau sebelumnya berdasarkan Keputusan Bersama Menteri dakan Negeri dan Menteri Kesehatan, pada KKS 2021 berdasarkan Peraturan Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020