Universitas Indonesia (UI) dan The University of Queensland (UQ) Australia mempererat jalinan kerja sama melalui implementasi UI-UQ Bilateral Research Forum.
Rektor UI Prof Ari Kuncoro dalam keterangannya di Depok Sabtu mengatakan UI dan UQ telah membangun kerja sama sejak 20 tahun yang lalu ketika UI membuka program Sarjana Double Degree Kelas Khusus Internasional pada Fakultas Psikologi.
Kerja sama terus berkembang dengan membuka program sarjana dan pascasarjana double degree pada Fakultas Kesehatan Masyarakat, Teknik, Ekonomi dan Bisnis, serta program studi Komunikasi.
Baca juga: UI dan BPK kerja sama perkuat sinergitas dan koordinasi
Pada tataran riset, peneliti UI dan UQ kerap berkolaborasi menghasilkan kajian ilmiah yang telah terpublikasi dan terbukti memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat.
Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi Prof Dr rer nat Abdul Haris mengatakan pandemi COVID-19 telah menciptakan permasalahan multidimensi, salah satunya adalah terdampaknya upaya menjalin relasi dengan universitas partner di luar negeri sebagai akibat dari larangan perjalanan.
"Namun dengan semakin canggihnya teknologi, kini kita mampu menjalin kolaborasi, termasuk melakukan riset dan kajian yang diseminasinya dapat disampaikan melalui seminar daring," katanya.
Baca juga: UI jalin kerja sama dengan Tzu Chi tingkatkan kualitas SDM
Melalui seminar ini, diharapkan dapat menjadi forum diskusi ilmiah, serta upaya menjaga hubungan baik antar universitas dan antar kedua negara. Topik yang dibahas pada seminar ini merupakan salah satu isu penting bagi kedua negara yang diharapkan mampu memberikan solusi bagi kepentingan masyarakat.
Kolaborasi penelitian dari kedua pihak kampus ini ditandai dengan pelaksanaan seminar daring seri pertama dengan mengusung topik "Kebijakan Mencegah Ekstremisme berbasis Kekerasan, Lanskap dan Implikasinya bagi Keamanan, Hukum dan Keadilan Bilateral" pada Kamis (1/10)
Baca juga: UI-BAPETEN perpanjang kerja sama dalam pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir
Para panelis merupakan akademisi, peneliti, ahli di bidangnya, yaitu Dr Mirra Noor Milla (pakar psikologi sosial UI), Susilo Wibisono (peneliti sosial UI), dan Professor Winnifred R Louis (Guru Besar Psikologi UQ), Dr Pribadi Sutiono (Asdep Koordinasi Kerja Sama Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan), dan Dwi Rubiyanti Kholifah (Indonesia Country Director Asian Muslim Action Network).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Rektor UI Prof Ari Kuncoro dalam keterangannya di Depok Sabtu mengatakan UI dan UQ telah membangun kerja sama sejak 20 tahun yang lalu ketika UI membuka program Sarjana Double Degree Kelas Khusus Internasional pada Fakultas Psikologi.
Kerja sama terus berkembang dengan membuka program sarjana dan pascasarjana double degree pada Fakultas Kesehatan Masyarakat, Teknik, Ekonomi dan Bisnis, serta program studi Komunikasi.
Baca juga: UI dan BPK kerja sama perkuat sinergitas dan koordinasi
Pada tataran riset, peneliti UI dan UQ kerap berkolaborasi menghasilkan kajian ilmiah yang telah terpublikasi dan terbukti memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat.
Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi Prof Dr rer nat Abdul Haris mengatakan pandemi COVID-19 telah menciptakan permasalahan multidimensi, salah satunya adalah terdampaknya upaya menjalin relasi dengan universitas partner di luar negeri sebagai akibat dari larangan perjalanan.
"Namun dengan semakin canggihnya teknologi, kini kita mampu menjalin kolaborasi, termasuk melakukan riset dan kajian yang diseminasinya dapat disampaikan melalui seminar daring," katanya.
Baca juga: UI jalin kerja sama dengan Tzu Chi tingkatkan kualitas SDM
Melalui seminar ini, diharapkan dapat menjadi forum diskusi ilmiah, serta upaya menjaga hubungan baik antar universitas dan antar kedua negara. Topik yang dibahas pada seminar ini merupakan salah satu isu penting bagi kedua negara yang diharapkan mampu memberikan solusi bagi kepentingan masyarakat.
Kolaborasi penelitian dari kedua pihak kampus ini ditandai dengan pelaksanaan seminar daring seri pertama dengan mengusung topik "Kebijakan Mencegah Ekstremisme berbasis Kekerasan, Lanskap dan Implikasinya bagi Keamanan, Hukum dan Keadilan Bilateral" pada Kamis (1/10)
Baca juga: UI-BAPETEN perpanjang kerja sama dalam pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir
Para panelis merupakan akademisi, peneliti, ahli di bidangnya, yaitu Dr Mirra Noor Milla (pakar psikologi sosial UI), Susilo Wibisono (peneliti sosial UI), dan Professor Winnifred R Louis (Guru Besar Psikologi UQ), Dr Pribadi Sutiono (Asdep Koordinasi Kerja Sama Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan), dan Dwi Rubiyanti Kholifah (Indonesia Country Director Asian Muslim Action Network).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020