Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan pertambahan kasus COVID-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dalam beberapa hari ini tidak mempengaruhi status zona hijau daerah ini.

"Zonasi ini ada sembilan indikator, penambahan kasus positif saja tidak akan berpengaruh terhadap perubahan zonasi karena yang dilihat bukan hanya salah salah indikator saja, tetapi sembilan indikator tersebut," katanya di Sukabumi, Minggu.

Menurutnya, adapun sembilan indikator itu antarera lain laju pertambahan orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), terkonfirmasi positif COVID-19, geografis, dan kajian epidemiologi.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Sukabumi terjadi lonjakan lagi

Lanjut dia, penambahan kasus COVID-19 di Kota Sukabumi dipastikan akan terus terjadi, karena sampai saat ini belum ada vaksin yang spesifik untuk meredakan virus tersebut, kemudian daerah ini terus menggecarkan pemeriksaan cepat (rapid test) maupun swab massal secara masif.

Sebenarnya mudah bagi Pemkot Sukabumi jika hanya ingin sekedar zona hijau tidak perlu melakukan pemeriksaan tersebut secara massal, karena pasti tidak ditemukannya lagi kasus baru.

 "Semanat kami bukan hanya sekedar mengejar zona hijau, tetapi dalam kerangka melakukan percepatan penanganan," tambahnya.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kota Sukabumi tinggal tiga orang lagi

Fahmi mengatakan Kota Sukabumi merupakan "hub" atau simpul, sehingga pergerakan manusia dari berbagai daerah akan terus terjadi karena daerah ini diapit dua kota besar yakni DKI Jakarta dan Bandung.

Itulah sebabnya Kota Sukabumi menjadi daerah pertama di Jabar yang berstatus zona hijau, karena dinilai dari sembilan indikator tersebut sehingga layak untuk turun menjadi level I penyebaran COVID-19.

Baca juga: Sepekan zona hijau kasus positif COVID-19 di Kota Sukabumi bertambah lagi

Meskipun demikian, pihaknya tidak ingin ada lagi warganya yang terinfeksi COVID-19, karena itu kuncinya ada di masing-masing masyarakat apakah menuruti segala aturan dan anjuran dari pemerintah, menerapkan protokol kesehatan maupun berperilaku hidup bersih dan sehat.

Bukan berarti status zona hijau ini Kota Sukabumi terbebas dari COVID-19, sehingga masyarakat merasa tidak peduli terhadap protokol kesehatan, sebab COVID-19 masih ada dan bisa menular kepada siapa saja.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020