Karawang (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karawang, Jabar, menyampaikan pemilik toko di wilayah perkotaan Karawang banyak yang melanggar atau tidak mematuhi anjuran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana, di Karawang, Rabu, mengatakan pada hari pertama PSBB, toko pakaian, toko elektronik hingga toko perhiasan masih banyak yang buka seperti yang terjadi di jalan Tuparev.
Baca juga: Petugas gabungan disebar di 14 titik "check point" selama PSBB Karawang
Baca juga: Bupati Karawang tinjau sejumlah check point jelang penerapan PSBB
Dalam ketentuannya, toko non-pangan dilarang buka selama diterapkannya PSBB. Karena itu, petugas gabungan melakukan penyekatan di jalan Tuparev, agar tidak ada pengunjung di toko-toko yang buka.
Fitra menyayangkan masih banyak toko non-pangan yang masih buka selama penerapan PSBB. Padahal sebelumnya, pihaknya sudah melakukan sosialisasi mengenai PSBB.
Ditutupnya jalan Tuparev itu mendapat protes dari masyarakat yang disampaikan melalui akun media sosialnya.
Baca juga: Karyawan pabrik di Karawang masih bisa bekerja selama PSBB
Baca juga: Bupati Karawang berharap perusahaan ikut bantu masyarakat selama PSBB
Umumnya, masyarakat mempertanyakan kebijakan penyekatan atau penutupan jalan Tuparev tersebut. Kebijakan itu dianggap keliru karena jalan Tuparev itu merupakan akses ke Pasar Baru Karawang.
PSBB di Karawang diterapkan mulai Rabu ini hingga 14 hari ke depan. Selama PSBB terdapat 14 titik pemeriksaan atau check point di wilayah Karawang. (KR-MAK)
Banyak pemilik toko non-pangan di Karawang langgar PSBB
Rabu, 6 Mei 2020 21:11 WIB
Dalam ketentuannya, toko non-pangan dilarang buka selama diterapkannya PSBB.