Jakarta (ANTARA) - Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei, Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar aksi peduli melawan COVID-19.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Anggara Hayun Anujuprana dalam keterangannya, Sabtu, mengatakan peringatan hardiknas tahun ini bertepatan dengan terjadinya pandemi.
Oleh karena itu insan pendidikan dalam hal ini harus turut serta mendukung berbagai upaya penanganan COVID-19 termasuk menanggulangi dampaknya secara ekonomi maupun sosial, katanya.
Baca juga: Kemenparekraf gelar seleksi bersama calon mahasiswa 6 PTN pariwisata
Ia mengatakan, pariwisata di saat pandemi sekarang ini menjadi sektor yang paling utama terdampak sehingga insan pendidikan di bidang pariwisata pun perlu diasah kepeduliannya untuk saling bergotong royong satu sama lain dalam upaya penanganan wabah Corona.
Sebanyak enam perguruan tinggi di bawah koordinasi Kemenparekraf yakni lima Poltekpar (Bali, Lombok, Makassar, Medan, dan Palembang) dan satu Sekolah Tinggi Pariwisata/STP (Bandung) pun masing-masing kemudian menggelar aksi peduli bergotong royong melawan COVID-19.
Di Poltekpar Bali misalnya, mahasiswa secara aktif turut berpartisipasi dalam menyalurkan 11.000 paket bantuan dari Kemenparekraf kepada masyarakat dan pekerja/pelaku pariwisata yang terdampak COVID-19. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, para mahasiswa terlibat mendistribusikan paket bantuan.
Baca juga: Kemenparekraf serahkan bantuan untuk pekerja pariwisata di Yogyakarta
Sementara di Poltekpar Medan, dalam beberapa waktu terakhir aktif menggelar kegiatan "Gerakan Masker Gratis (GEMAS)". Yakni memproduksi 1.500 masker kain dan membagikannya ke tempat-tempat umum sekaligus sebagai edukasi bagi masyarakat untuk membiasakan memakai masker di tempat umum.
Aksi lainnya juga digelar perguruan tinggi pariwisata di bawah koordinasi Kemenparekraf lainnya dengan melibatkan para mahasiswa.
Sejumlah sekolah tinggi pariwisata tersebut juga memulangkan mahasiswanya yang mengikuti program pertukaran mahasiswa atau magang di luar negeri sejak beberapa waktu lalu. Pemulangan tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab institusi pendidikan tersebut kepada para mahasiswanya yang sedang menempuh pendidikan tambahan di luar negeri.
Baca juga: Pekerja pariwisata akan diprioritaskan akses program perlindungan ketenagakerjaan
Pada 5 Mei 2020, sebanyak 24 orang mahasiswa Poltekpar Makassar dan 11 mahasiswa Poltekpar Lombok juga dijadwalkan akan dipulngkan dari praktik kerja mereka di Penang, Malaysia.
Perguruan tinggi pariwisata sampai sejauh ini fokus untuk tetap meningkatkan kompetensi SDM pariwisata di Indonesia sebagai antisipasi terhadap proyeksi lonjakan kinerja pariwisata pasca-pandemi, katanya.
Pembelajaran di seluruh kampus pun tetap berjalan dengan fokus pada platform belajar e-learning atau secara daring. Pembelajaran secara daring sudah dilakukan sejak 16 Maret 2020. Sebagaimana juga diberlakukan dalam sistem penerimaan mahasiswa baru tahun ini.
Sekolah Pariwisata gelar aksi peduli melawan COVID-19 saat Hardiknas
Sabtu, 2 Mei 2020 21:13 WIB
Pariwisata di saat pandemi sekarang ini menjadi sektor yang paling utama terdampak sehingga insan pendidikan di bidang pariwisata pun perlu diasah kepeduliannya...