Depok (ANTARA) - Hasil survei yang dilakukan oleh Margonda Insitute menyatakan warga Kota Depok, Jawa Barat, menginginkan pemimpin dari kalangan milineal atau pemimpin muda.
Direktur Margonda Institute M. Sukma Akbar di Depok, Minggu menyebutkan hasil survei untuk katagori usia 41 tahun sampai 45 tahun mendapatkan angka mencapai 38 persen.
"Survei dilakukan secara random dengan mengambil sampling di 11 kecamatan di Kota Depok," ungkapnya.
Baca juga: KPU Depok optimistis Pilkada 2020 sukses tanpa ekses
Lalu kata Akbar pada usia 36 tahun sampai 40 tahun mendapat respon 33 persen, dan di usia 31 tahun sampai 35 tahun itu hanya 13 persen.
"Usia 40 merupakan usia yang matang antara pertemuan kematangan fisik, mental dan akal juga kemampuan finansial," ucapnya menjelaskan.
Melihat hasil survei ini bisa dilihat keinginan warga Depok seperti apa terhadap pemimpinnya kedepan dari faktor usia. Alasan mereka memilih pemimpin di usia 36 tahun sampai 45 tahun ini karena dianggap memiliki kapasitas atau kemampuan yang dianggap mampu mengelola kota ini agar menjadi lebih baik.
Baca juga: KPU Depok buka "help desk" terkait pencalonan perorangan
Menurut mereka idealnya pemimpin Depok itu masih muda, karena juga melihat fenomena Gubernur Jawa Barat yaitu Ridwan Kamil dan kota lainnya yang masih muda, sehingga lebih energik dalam memimpin kota agar menjadi maju.
Ia mengatakan survei ini mengambil sampling secara acak di 11 kecamatan sebanyak 500 orang lebih. Di mana kita ambil dua katagori umur yaitu 16 tahun sampai 20 tahun untuk pemilih pemula dan 21 tahun sampai 65 tahun.
Baca juga: Survei: Sosok wali kota Depok mendatang tak melihat asal partai
"Nanti akan muncul calon baru, baik itu dari independen atau dari partai politik yang mampu memberikan kebutuhan warga Depok," tuturnya.
Dikatakannya pemilih Depok ini rasional, maka calon ini bisa membuat terobosan dan bisa merangkul banyak kalangan karena penduduk Depok itu heterogen.
Hasil survei, warga Depok inginkan pemimpin dari kalangan milineal
Minggu, 22 Desember 2019 15:30 WIB
Survei dilakukan secara random dengan mengambil sampling di 11 kecamatan di Kota Depok.