Amien optimis Kota Bogor jadi lebih segar

Bogor (Antaranews Bogor) - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais optimis dengan kepemimpinan baru Bima Arya dan Usmar Hariman dapat mengubah wajah Kota Bogor lebih segar dan bercahaya.

"Saya sangat harapkan dikepemimpinan Bima Arya ini ada Bogor baru dengan prespektig lebih "fresh" dan bercahaya," ujar Amien, saat ditemui usai menghadiri acara pelantikan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Usmar Hariman di Gedung DPRD Kota Bogor, Senin.

Amien mengatakan bahwa ada persoalan perizinan kesembrawutan pembangunan hotel dan pusat perbelanjaan modren di Kota Bogor yang harus diselesaikan oleh Bima Arya selaku wali kota.

"Saya yakin sekali, Bima tidak akan memberikan izin sembarangan untuk pembangunan hotel dan pusat perbelanjaan, karena kondisi saat ini Kota Bogor sudah sangat sembrawut, macet.

"Karena bila setiap kali permintaan untuk membuka toserba atau mall atau hotel semena-mena ini akan menambah kesembrawutan di Kota Bogor, dan dia (Bima-red) sangat konsen disitu," ujar Amien.

Amien menilai tepilihnya pasangan baru Bima Arya dan Usmar Harian menimbulkan harapan baru bagi Kota Bogor dilihat dari kapabilitas yang ada.

Menurut Amien, Bima sebagai doktor bidang ilmu sosial jadi dilengkapi pengetahuan yang lebih dari memadai. Selain itu, Bima juga memiliki wawasan yang luas dan tidak memiliki beban di masa lalu.

"Jadi langkah dia (Bima-red) enteng, sehingga tidak ada langkah-langkah apapun yang membuat dia berat," ujar Amien.

Amien juga berkeyakinan, bahwa Bima sebagai warga asli Bogor akan menjadi bapak bagi masyarakat Kota Bogor yang tidak hanya pengurus PAN saja atau partai yang lain tetapi betul-betul akan mengurus nomor satu rakyat Bogor.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat melantik pasangan Bima Arya Sugiarto dan Usmar Hariman sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor periode 2014-2019 bertempat di Gedung DPRD setempat.

Sekitar 1.000 lebih undangan memadati ruangan dan sejumlah tokoh nasional tampak hadir diantaranya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan, Anies Basweda, Dino Pati Djalal, Primus Yustisio, Wanda Hamidah, Yulia Rahman dan Ferdi Hasan.