Bogor (Antara) - Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor Bidang Sumber Daya dan Kajian Strategis Prof Hermanto Siregar mengemukakan pendidikan vokasi sangat penting guna mendukung pengarusutamaan pertanian dalam membangun bangsa.
"Pengarusutamaan pertanian tidak bisa dilaksanakan jika tenaga pendidikan menengah tidak dipersiapkan, oleh karena itu dikembangkan pendidikan vokasi di IPB," katanya di Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Karena itu, ia memberikan apresiasi kepada Program Diploma IPB yang menyelenggarakan Lokakarya Nasional Program Vokasi dengan tema "Membangun Pendidikan Tinggi Vokasi yang Berdaya Saing Dalam Menyongsong AFTA 2014 dan ASEAN Economic Community (AEC)2015" pada Senin (28/10), di `IPB International Convention Center` (IICC) Bogor.
Menurut Hermanto Siregar, terkait dengan AEC 2015 sudah lebih jelas implementasinya, yaitu upaya membentuk komunitas ASEAN dalam bidang sosial budaya, politik, ekonomi.
Dalam kesepakatan yang dibuat, katanya, akan ada kondisi yang bebas antara lain perdagangan.
Sedangkan terkait dengan pendidikan vokasi adalah jasa tenaga kerja, seperti kedokteran, akuntansi, kedokteran gigi, dan lainnya.
"Jika sudah diimplementasikan maka tenaga kerja dari luar akan bebas bekerja di negara kita," tuturnya.
Oleh karena itu, tutur dia, pengembangan pendidikan vokasi di IPB diharapkan dapat berkontribusi dalam mengembangkan ketenagakerjaan di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Panitia Lokakarya Nasional Program Vokasi Dr Tutut Sunarminto menjelaskan dalam diskusi kelompok "Mendongkrak Daya Saing Lulusan Pendidkan Tinggi Vokasi dari Perspektif Pengguna" dirumuskan beberapa simpulan.
Simpulan itu di antaranya, peningkatan kualitas alumni pendidikan vokasi dapat mendongkrak daya saing.
Kemudian, tidak bisa memungkiri bahwa pendidikan vokasi perlu menjadi pendidikan vokasi yang bernilai tambah, karena saat ini pendidikan vokasi juga semakin diminati.
Kompetensi lulusan, katanya, juga akan terus ditingkatkan meskipun dari dunia usaha juga telah mengakui bahwa kompetensi pendidikan vokasi telah terpenuhi.
Di samping itu, sertifikasi perlu terus diupayakan, termasuk sertifikasi dosen sesuai dengan minatnya masing-masing. Selain itu, fasilitas praktik diupayakan semakin baik agar semakin dekat dengan dunia industri.
Tidak kalah penting, katanya, jejaring juga perlu ditingkatkan, dan kurikulum perlu dibangun bersama dengan dunia industri agar terjadi kesesuaian dengan kebutuhan dunia kerja.
"Kurikulum harus dikaitkan dengan nilai-nilai yang universal, dan budaya kerja juga harus ditekankan sejak mahasiswa masih kuliah," ujarnya.
Untuk memperkenalkan vokasi, perlu sosialisasi yang dimulai dari tingkat sekolah menengah dengan menggunakan berbagai media.
Akreditasi institusi pendidikan vokasi juga diupayakan memperoleh yang terbaik (A) agar lebih dipercaya oleh industri, dan hubungan dengan alumni juga harus tetap diupayakan intensif untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat.
Selain itu, juga perlu jalinan komunikasi antar-sekolah vokasi, baik sekolah menengah dan pendidikan tinggi.
Untuk meningkatkan pengalaman mahasiswa, lanjut dia, nota kesapahaman (MoU) adalah jalan yang paling baik agar mahasiswa mendapat tempat yang terbaik sesuai dengan bidang kajian.
Simpulan lainnya, perlu dibentuk lembaga sertifikasi, seperti inisiasi sertifikasi tingkat pertama bagi mahasiswa, dan pimpinan perguruan tinggi (fakultas/program studi) perlu memfasilitasi rekrutmen kerja di kampus.
"Harapan kita adalah industri dapat memperbesar peluang beasiswa dan peluang magang mahasiswa sehingga lulusan dapat sesuai dengan bidang yang diharapkan," paparnya.
Tutut Sunarminto menambahkan lokakarya itu, juga menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan akademiisi dan praktisi, di antaranya Direktur Program Diploma IPB Prof Zairin Junior, Direktur Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Prof Isa Setiasyah Toha, Direktur Politeknik ATMI Surakarta T. Agus Sriyono, dan Managing Director Human Resources PT SMART Tbk, Michael Adryanto.
IPB: pendidikan vokasi penting untuk pengarusutamaan pertanian
Selasa, 29 Oktober 2013 13:40 WIB
Lokakarya pendidikan vokasi di IPB. (Istimewa)
