New York (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa saat ini prinsip-prinsip PBB sedang berada di bawah tekanan dengan mengutip situasi di Gaza sebagai salah satu contoh.
Pernyataan tersebut disampaikan Guterres saat berbicara dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Perayaan 80 tahun PBB di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Senin.
“Saat ini, prinsip-prinsip PBB sedang berada di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat kita bertemu hari ini, warga sipil menjadi sasaran, dan hukum internasional diinjak-injak di Gaza, Ukraina, Sudan, dan berbagai tempat lainnya,” katanya.
Guterres menuturkan bahwa staf PBB telah melihat berbagai perang di dunia dan berupaya membangun lembaga sebagai tempat di mana semua negara - besar maupun kecil dapat bersatu untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh satu negara saja.
Namun, di saat dunia sedang bergerak menuju dunia multipolar, hukum internasional yang menjadi prinsip-prinsip PBB, justru tidak dihiraukan.
Padahal, selama 80 tahun berdirinya, PBB telah memimpin beberapa keberhasilan terbesar umat manusia, seperti penghapusan penyakit cacar, pemulihan lapisan ozon, serta mencegah terjadinya Perang Dunia Ketiga.
Oleh sebab itu, Guterres mengajak dunia untuk tidak hanya mempertahankan, namun memperkuat peranan PBB agar mampu menghadapi berbagai tantangan global selama 80 tahun ke depan.
