Depok (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok Siti Chaerijah Aurijah mengimbau seluruh satuan pendidikan dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan ramah.
"MPLS itu tanpa kekerasan, tanpa pelonco, tanpa tekanan fisik maupun mental serta penuh kasih sayang dan pembentukan karakter positif," kata Siti Chaerijah Aurijah, di Depok, Senin.
Ia berharap kegiatan MPLS harus benar-benar menjadi momen yang menyenangkan bagi peserta didik baru. Untuk itu MPLS ramah perlu diterapkan.
Baca juga: Siswa SMK di Temanggung lakukan penghijauan di Kawasan Embung Bansari pada MPLS
Siti juga melarang tindakan kekerasan dalam bentuk apapun selama pelaksanaan MPLS. Seperti kekerasan fisik maupun mental.
“Termasuk tindakan merendahkan, mempermalukan, memberikan tugas tidak mendidik seperti membawa barang-barang aneh, hukuman fisik, hingga senioritas dan perpeloncoan. Semua itu dilarang keras,” ujarnya.
Siti berharap, dengan penerapan MPLS ramah itu siswa baru dapat merasakan kenyamanan dan bersemangat saat memasuki sekolah.
“Harapannya, dengan penerapan MPLS ramah, suasana sekolah menjadi tempat yang aman bagi peserta didik. Mereka bisa membentuk karakter positif sejak awal masuk sekolah,” ujarnya.
Baca juga: FPK Kota Sukabumi jadikan MPLS momen untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pada anak
Sebelumnya Wali Kota Depok Supian Suri mengimbau kepada orang tua siswa untuk mengantarkan anaknya pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2025-2026.
Dalam hal ini, Wali Kota Depok, H. Supian Suri mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 800/452/BKPSDM/2025 yang mengimbau kepada orang tua (ortu) untuk dapat mengantar anak ke sekolah pada hari pertama masuk sekolah.
Imbauan itu juga ditujukan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang mempunyai anak di jenjang PAUD/TK, SD dan SMP untuk mengantar putra dan putrinya.
Kemudian dalam imbauan yang dikeluarkan pada 8 Juli 2025 itu, dijelaskan setelah kegiatan tersebut seluruh ASN agar kembali ke kantor dan bekerja seperti biasa.
