Balikpapan (ANTARA) - Program kuliah gratis dari Pemprov Kalimantan Timur melalui Gratispol mulai diterapkan tahun 2025 dengan sasaran mahasiswa Kaltim mulai pendidikan strata 1, magister hingga doktoral dengan target jumlah penerima terus meningkat hingga 85 ribu mahasiswa di tahun 2026.
"Pada tahun 2025, program ini ditargetkan menjangkau 3.943 mahasiswa. Jumlah ini akan meningkat drastis pada 2026 menjadi 85.000 mahasiswa, dan diperkirakan akan terus meningkat 3 persen setiap tahun," kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kaltim, Dasmiah, di Balikpapan, Jumat.
Dasmiah menegaskan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen memastikan program Gratispol berjalan akuntabel, transparan, dan menyasar penerima manfaat yang tepat.
Pemprov Kaltim memberikan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) rata-rata sebesar Rp5 juta per mahasiswa.
Baca juga: Pemprov Kaltim tanda tangani PKS kuliah gratis dengan tujuh universitas lokal
"Rata-rata UKT di perguruan tinggi seperti Universitas Mulawarman dan UINSI berada di kisaran Rp4 juta hingga Rp 5 juta. Maka jika UKT-nya berada pada kisaran tersebut, mahasiswa tidak perlu membayar sepeser pun," kata Dasmiah.
Namun, untuk program studi dengan UKT lebih tinggi, seperti Farmasi atau Kedokteran, bantuan yang diberikan juga menyesuaikan. UKT untuk Farmasi sebesar Rp7,5 juta, sementara Kedokteran Rp15 juta. Untuk jenjang pascasarjana, S2 sebesar Rp9 juta, dan S3 hingga Rp15 juta per semester.
Menurutnya, Program Gratispol menanggung biaya pendidikan, S1 hingga 8 semester, S2 hingga 4 semester dan S3 hingga 6 semester.
Baca juga: Rektor UI gratiskan uang kuliah bagi putra-putri dosen dan tenaga pendidik
