Jakarta (ANTARA) - Dalam upaya mempercepat transisi energi nasional, SUN Energy,pengembang proyek energi surya terkemuka di Indonesia, terus memperkuat komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
SUN Energy meluncurkan inisiatif ESG berbasis pilar Sosial (Social), melalui program edukasi energi terbarukan bernama SUN RISE (SUN Renewable Insight & Solar Expertise).
Oky Gunawan, Chief Sales Oficer SUN Energy, dalam keterangannya, Rabu menyampaikan SUN RISE merupakan wujud nyata dari komitmen ESG kami untuk tidak hanya mengedukasi, tetapi juga mengorkestrasi percepatan transisi energi di Indonesia.
Melalui inisiatif ini, kami ingin berada di garis terdepan dalam menyiapkan talenta masa depan, memperluas akses pengetahuan, dan membentuk ekosistem yang kolaboratif bagi energi surya.
Lebih dari sekadar pengguna, kami ingin melahirkan generasi pelopor yang siap memimpin perubahan menuju masa depan energi bersih yang berkelanjutan.
"Program ini berfokus pada tiga kelompok sasaran utama, yaitu:1. 2. 3. Masyarakat Umum Melalui seminar, webinar, dan kelas interaktif, SUN RISE menghadirkan edukasi terbuka yang meningkatkan literasi energi surya secara praktis dan relevan dengan kehidupan sehari-hari," katanya.
Hingga kuartal 1 tahun 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 40.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, pelajar hingga profesional industri, dengan total lebih dari 600 jam aktivitas edukasi yang diselenggarakan secara daring maupun luring.
Tantangan dalam transisi energi di Indonesia masih signifikan. Lebih dari 94 persen provinsi dinilai belum siap beralih ke energi bersih secara optimal. Salah satu hambatan utama adalah keterbatasan tenaga kerja terampil di sektor energi terbarukan.
Menurut IRENA, Indonesia memiliki sekitar 798.600 pekerjaan di sektor bioenergi pada 2023, namun jumlah tenaga kerja terampil di bidang energi terbarukan masih terbatas.
Bappenas memperkirakan bahwa transisi ke ekonomi hijau dapat menciptakan 1,8 juta pekerjaan ramah lingkungan pada 2030, namun kesiapan SDM lokal menjadi perhatian utama investor asing, yang kerap menunda atau membatalkan investasi dalam pengembangan ekosistem energi hijau akibat minimnya tenaga kerja tersertifikasi dan berpengalaman di bidang ini.
Situasi ini mengindikasikan kebutuhan mendesak untuk mempercepat pengembangan kapasitas SDM sebagai fondasi transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan.
SUN RISE hadir sebagai solusi terhadap tantangan tersebut dengan mengedepankan pendekatan edukatif yang inklusif, aplikatif, dan kolaboratif, guna memperkuat literasi energi dan menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dalam mendukung transisi energi nasional.
Selain itu, SUN Energy juga memperkenalkan teknologi energi terbarukan melalui media edukasi interaktif seperti Future Energy Box yang ditampilkan di berbagai acara publik mulai dari festival olahraga hingga kegiatan anak muda dengan pendekatan yang menyenangkan, inklusif, dan mudah diakses.
Tenaga Ahli atau Profesional Bagi pelaku industri dan tenaga profesional lintas sektor, SUN RISE menghadirkan pelatihan teknis intensif yang mencakup teori dasar hingga praktik langsung dilapangan.
Program ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan yang relevan dan adaptif terhadap dinamika industri energi bersih. Selain itu, program ini juga membuka ruang kolaborasi dengan mitra teknis, mendorong transfer pengetahuan secara langsung, serta membangun jaringan profesional yang memperkuat ekosistem energi terbarukan di Indonesia.
SUN RISE: Komitmen ESG SUN Energy melalui lnisiatif edukasi kolaboratif
Rabu, 30 April 2025 22:34 WIB

SUN RISE: Komitmen ESG SUN Energy Melalui Inisiatif Edukasi Kolaboratif. ANTARA/HO-SUN RISE