Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto segera membangun kembali jalan di Desa Malasari, Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang kondisinya memprihatinkan.
Jalan bebatuan sepanjang 18 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang selama ini belum tersentuh perbaikan itu rencananya bakal diaspal.
Rudy Susmanto, di Cibinong, Selasa, menjelaskan kepastian perbaikan jalan yang sudah ada sejak zaman Belanda itu didapat usai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mendapat hibah Jalan dari PT Sumi Asih sebagai pengelola Perkebunan Teh Nirmala.
Untuk langkah awal, pembangunan jalan di Desa Malasari akan dimulai dalam dua minggu ke depan. Proyek ini akan dikerjakan melalui program Karya Bakti TNI bekerja sama dengan kodim dan korem setempat.
Baca juga: Pemkab Bogor perbaiki jalan penghubung Desa Cikeas Udik dan Bojong Nangka
Rudy berharap proses pembangunan konstruksi dapat dilakukan dengan cepat, sehingga pada Agustus mendatang hasilnya sudah bisa dinikmati masyarakat.
"Tahap awal kami akan mengaspal dulu, lalu sambil berjalan drainase akan kami rapikan. Setelah itu, kita lihat perkembangan untuk peningkatan selanjutnya," ujar Rudy.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pemkab Bogor mengalokasikan sekitar Rp20 miliar untuk tahap awal proyek perbaikan jalan ini.
Rudy Susmanto juga berkeinginan mengembangkan jalan di Desa Malasari yang dikeliling hamparan kebun teh Nirmala menjadi destinasi wisata sebagai alternatif wisata Puncak Bogor yang kondisinya sudah padat kendaraan.
"Alam di sini sangat lestari, sangat asri. Dari pintu masuk hingga ke ujung kita tidak melihat sampah plastik satu pun," kata Rudy Susmanto.
Baca juga: Pemkab Bogor anggarkan Rp53 miliar perbaiki jalan di Cigudeg dan Sukajaya
Ke depan, Pemkab Bogor berencana membangun jalan untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi warga, dengan harapan, masyarakat mendapat kemudahan akses agar ekonomi bisa tumbuh.
Rudy Susmanto juga menegaskan bahwa pembangunan harus juga mementingkan aspek kelestarian alam. Ia mengajak semua pihak turut menjaga kelestarian kawasan yang dikelilingi hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak tersebut.
Dirinya khawatir, jika tidak dikelola dengan baik, keberadaan jalan baru justru dapat memicu perubahan sosial dan ekonomi yang merugikan lingkungan.
"Jangan sampai setelah jalan dibangun, sampah tidak terurus, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat berubah drastis. Yang tadinya hidup dari kebun, beralih ke sektor perdagangan secara masif. Kita harus berkomitmen menjaga keseimbangan," kata Rudy Susmanto.
"Jangan sampai alam marah. Kalau kita menjaga alam, insya Allah alam jaga kita, manfaatnya akan berkelanjutan," katanya pula.