Depok (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Teknik (FT) yang tergabung dalam tiga tim perwakilan Society of Petroleum Engineers Universitas Indonesia Student Chapter (SPE UI SC) berhasil meraih juara dalam ajang Integrated Petroleum Festival (IPFEST) 2025.
Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan di Depok, Jumat menyampaikan apresiasinya atas pencapaian tersebut.
“Keikutsertaan mahasiswa FTUI dalam ajang IPFEST 2025 menunjukkan mereka tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang kuat, tetapi juga mampu menghadirkan solusi terhadap pengembangan energi berkelanjutan," katanya.
Menurut dia prestasi ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya, meneliti, dan menciptakan inovasi yang berdampak luas bagi industri dan masyarakat.
Baca juga: Mahasiswa UI meraih medali perak kompetisi Indonesia teacher prize
Baca juga: Mahasiswa UI raih juara tiga kompetisi internasional maritim 2025
Ketiga tim mahasiswa adalah Tim Sederhana, Tim Wompey, dan Tim Partyan Regen. Mereka berhasil menjadi juara dari 73 tim yang berkompetisi pada November 2024–Februari 2025.
Pada kompetisi tersebut, tiga tim UI menghadirkan solusi berbasis riset dengan pendekatan baru terhadap pemanfaatan sumber daya energi dan pengelolaan limbah.
Setiap tim menghadirkan konsep yang relevan dengan perkembangan industri, dan berpotensi untuk diimplementasikan lebih lanjut.
Tim Sederhana meraih Juara Pertama dalam Paper and Poster Competition dengan mengusung proyek “Methanotroph-Based Bioconversion Technology”.
Konsep menawarkan pemanfaatan gas suar bakar yang mengandung metana tinggi dengan teknologi berbasis bakteri methanotroph (Methylocystis bryophila).
Dibandingkan teknologi konversi gas ke cair (gas-to-liquid) yang memerlukan energi besar, metode biokonversi menghadirkan pendekatan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca juga: Mahasiswa UI berhasil meraih juara pertama kompetisi PR nasional
Muhammad Faerel R.A, mahasiswa Teknik Kimia yang tergabung dalam Tim Sederhana bersama Yusuf Yudhoyuno dan Imelda Melati Putri mengatakan bahwa bakteri methanotroph yang dimanfaatkan pada inovasi ini mampu mengonversi metana menjadi metanol dengan efisiensi hingga 72 persen melalui enzim methane monooxygenase (MMO), memberikan potensi produksi lebih dari 4.300 ton metanol per tahun.
Sementara itu, Tim Wompey yang terdiri atas Febrian Hadinata Bunanto, Edward Egbert, dan Thia Pasi menghadirkan inovasi “Energy from Waste (EFW): Harnessing Municipal Solid Waste (MSW) via Plasma Gasification for Electrical Generation Distributed by Smart Grid System”.
Inovasi ini mengembangkan solusi waste-to-energy, di mana limbah padat kota (MSW) dikonversi menjadi energi listrik dengan metode plasma gasifikasi.
Proses ini menghasilkan syngas berkualitas tinggi untuk sistem Integrated Plasma Gasification Combined Cycle (IPGCC). Berkat inovasi ini, Tim Wompey meraih Juara Kedua pada kategori yang sama.
Selain kedua tim, Tim Partyan Regen meraih Juara Ketiga dalam Smart Competition. Pada kategori ini, tim—yang terdiri atas Ratu Khalisa Nabila, Muhammad Dzaki, dan Vidya Alyssa Chandra—diuji dalam menganalisis dan merancang strategi berbasis data untuk menghadapi tantangan industri energi di masa depan.