Chicago, (Antaranew Megapolitan/Xinhua) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange alami penurunan pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah mencatat kenaikan selama lima hari berturut-turut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, turun 12 dolar AS atau 0,90 persen, menjadi ditutup pada 1.327,20 dolar AS per ounce, turun dari tingkat tertinggi baru sejak September tahun lalu.
Emas telah membukukan kenaikan selama lima hari berturut-turut karena dolar AS gagal melihat banyak kenaikan kembali dari posisi terendah baru-baru ini.
Indeks dolar AS, sebuah ukuran dari greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,44 persen menjadi 90,58 pada pukul 18.09 GMT, ketika Presiden Donald Trump mencoba menegosiasikan kesepakatan anggaran yang lebih luas untuk menghindari kemungkinan penghentian operasional pemerintah AS.
Sementara itu, imbal hasil surat utang pemerintah AS (US Treasury) telah meningkat secara signifikan, dengan suku bunga obligasi 10 tahun mencapai 2,57 persen pada Rabu (16/1), yang menambahkan tekanan terhadap logam mulia.
Beberapa analis juga menggarisbawahi koreksi harga emas yang tak terelakkan, mengingat fakta bahwa emas berjangka telah memberikan keuntungan sekitar 100 dolar AS sejak Federal Reserve menaikkan suku bunga utama AS pada Desember lalu.
Mereka berpendapat bahwa kenaikan tajam dalam waktu satu bulan akan mengundang koreksi cepat atau lambat.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 21,2 sen atau 1,23 persen, menjadi 16,954 dolar AS per ounce. Platinum untuk April turun 3,7 dolar AS atau 0,37 persen, menjadi ditutup pada 1.007,20 dolar AS per ounce.