Bogor, (Antara Megapolitan) - Kuantitas dan kualitas sperma udang jantan berperan penting dalam menentukan produktivitas udang. Terjadinya penurunan daya tetas telur udang diduga karena terjadinya penurunan kualitas sperma. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas nauplius yang diproduksi.
Oleh karenanya, Agus Oman Sudrajat, Fahmi Akbar dan Siti Subaidah, tim peneliti dari Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan sebuah riset untuk meningkatkan kualitas sperma induk udang vaname Litopenaeus vannamei dengan menggunakan pregnant mare serum gonadotropin (PMSG) dan antidopamin.
"Induksi maturasi secara hormonal merupakan salah satu alternatif yang dapat meningkatkan kualitas sperma udang. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh penyuntikan PMSG dan antidopamin (AD) terhadap kualitas sperma udang vaname," tutur Oman.
Dalam percobaannya, tim peneliti ini menggunakan induk udang jantan belum matang gonad dengan bobot 35-45 gram per ekor sebanyak 60 ekor udang. Udang dipelihara di dalam bak beton berbentuk bulat. Selama pemeliharaan, induk diberi pakan cacing dan tiram sebanyak 20 persen persen dari bobot tubuh dengan perbandingan 50 persen cacing dan 50persen tiram.
Percobaan ini terdiri atas enam perlakuan, yaitu perlakuan (1) tanpa ablasi mata, (2) ablasi mata, dan (3) injeksi dengan premix hormon PMSG dan AD dosis 0,1 mL/kg, (4) 0,25 mL/kg, (5) 0,5 mL/kg, dan (6) 1 mL/kg. Parameter yang diamati meliputi jumlah sperma, persentase sperma normal dan abnormal.
Induksi hormon diberikan dengan menyuntikkan hormon perlakuan pada pangkal kaki jalan kelima dengan menggunakan semprit tuberculine ukuran 1 mL. Pengamatan sel sperma dilakukan dengan mengambil sampel gonad bagian vas deferens dan terminal ampula. Perhitungan jumlah sperma menggunakan hemasitometer Neubauer dan diamati di bawah mikroskop.
Dari hasil percobaannya tim peneliti ini menemukan bahwa penyuntikan hormon PMSG dan AD dapat meningkatkan kualitas sperma udang L. vannamei. Perlakuan hormon dengan dosis 0,25 mL/kg dan 0,5 mL/kg merupakan dosis optimal dalam meningkatkan jumlah sperma dan persentase sperma normal, serta mengurangi persentase sperma abnormal.
Jumlah sperma tertinggi ditunjukkan perlakuan hormon dosis 0,25 mL/, kg yaitu 12,60×106 sperma, sedangkan terendah adalah perlakuan kontrol (9,15×106 sperma). Persentase sperma normal tertinggi diperoleh perlakuan hormon dosis 0,5 mL/kg yaitu 8,9 persen (11,10×106 sperma) sedangkan terendah adalah pada kontrol 8,0persen (7,35×106 sperma). Persentase sperma abnormal tertinggi pada ablasi mata yaitu 18,5 persen (1,8×106 sel) sedangkan terendah adalah pada dosis 0,5 mL/kg 8,6 persen (0,90×106 sperma).
Peneliti ini menjelaskan bahwa sel sperma normal bercirikan tubuh spheries dan ekor panjang, sedangkan sel sperma abnormal bercirikan tubuh cacat seperti bengkok, pendek dan ekor hilang.
“Penyuntikan premix hormon PMSG dan AD dapat mempercepat dan meningkatkan kualitas sperma udang vaname L. vannamei. Kisaran dosis 0,25 mL/kg dan 0,5 mL/kg merupakan dosis optimal dalam meningkatkan jumlah sperma dengan persentase sperma normal tinggi dan abnormalitas rendah,†ungkapnya.(IR/nm)