Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa pembentukan perusahaan patungan atau joint venture antara Pemerintah Indonesia dan Turki masih dalam proses.
"Saya belum bisa memberikan banyak informasi karena kemarin kan baru ditandatangani. Tentunya kami akan memedomani peraturan, regulasi yang ada, karena Kemenhan ini juga tidak mungkin melakukan inisiatif sendiri, apalagi ini kan kerangkanya dalam pemerintah pusat," kata Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan Brigadir Jenderal TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang di Kantor Kemenhan, Jakarta, Jumat.
Frega menyampaikan pernyataan tersebut ketika ditanya jurnalis mengenai perkembangan pembahasan pembentukan perusahaan patungan Indonesia-Turki usai kedua negara menyepakati 13 poin kerja sama pada Rabu (12/2).
Baca juga: Indonesia dan Turki tingkatkan kerja sama ekspor pertanian
Baca juga: Indonesia-Turki sepakati 13 poin kerja sama
Ia mengatakan bahwa pembentukan perusahaan patungan dalam bidang industri pertahanan itu akan melibatkan pemangku kepentingan di sektor ekonomi.
"Di mana nanti ada industri pertahanan strategis yang memang juga berada di bawah BUMN ataupun dari K/L (kementerian/lembaga) lain di pemerintah, sehingga perlu adanya koordinasi yang lebih jauh," jelasnya.
Sementara mengenai pembangunan pabrik drone atau pesawat nirawak di tanah air, Frega menjelaskan bahwa hal tersebut masih dalam pengkajian.
"Kami juga tentunya kan tidak bisa sembarang menunjuk, apalagi dalam produksi-produksi alutsista (alat utama sistem senjata) strategis. Kami perlu memperhatikan beberapa aspek, baik itu keamanan, kemudian dalam proses uji cobanya nanti tentunya kan juga membutuhkan lahan yang memang dekat. Nah ini dalam proses pengkajian," ujarnya.
Baca juga: Indonesia dan Turki kuatkan pertahanan dan keamanan
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Turki menyepakati 13 poin kerja sama melalui penandatanganan dokumen kerja sama oleh masing-masing pejabat tinggi kedua negara.
Penandatanganan dokumen tersebut disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan RI, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2).