Makassar (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Parepare berbenah dengan memperbaiki sejumlah fasilitas di Pelabuhan Lontangnge, Parepare, Sulawesi Selatan, guna mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
"Ini sebagai bagian dari investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pelayanan operasional," kata General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Parepare, I Nengah Suryana Jendra dalam keterangannya di Makassar, Sulsel, Jumat.
Dia mengatakan tahun 2025 pihaknya sudah mengusulkan investasi untuk memaksimalkan pelayanan di pelabuhan senilai kurang lebih Rp2,2 miliar.
Investasi tersebut meliputi pekerjaan perbaikan dan pemasangan paving block pada jalan akses penghubung CY (Container Yard, yaitu tempat penyimpanan peti kemas di pelabuhan atau terminal) Longtangnge serta pembuatan pagar pembatas keliling di CY Longtangnge.
Selain itu, lanjut dia, juga investasi untuk perbaikan jalan dan lapangan parkir depan Perbamas serta pembuatan saluran drainase di Pelabuhan Nusantara.
Menurut dia, Pelindo sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi penggerak sektor logistik nasional terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi."
Pelayanan operasional di Pelabuhan Parepare sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional," katanya.
Nengah mengatakan investasi strategis yang akan dilakukan pihaknya difokuskan pada pengembangan infrastruktur pelabuhan dan modernisasi layanan. Investasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi layanan dan daya saing pelabuhan.
Apalagi sebagai salah satu pintu gerbang utama bagi aktivitas perdagangan dan logistik di Sulawesi Selatan, Pelabuhan Parepare memiliki peran penting dalam rantai pasok nasional.
"Oleh karena itu, kami terus berupaya memastikan bahwa pelabuhan ini mampu memberikan layanan yang andal dan modern,” ujarnya.
Dengan adanya investasi ini, Pelindo Regional 4 Parepare menargetkan peningkatan volume barang yang dapat ditangani di pelabuhan serta percepatan waktu pelayanan kapal dan bongkar muat barang. Hal ini diharapkan pula dapat mendukung kelancaran distribusi logistik di wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya.
Selain itu, pengembangan ini juga diharapkan dapat menciptakan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar pelabuhan, termasuk terbukanya lapangan kerja baru dan meningkatnya aktivitas bisnis lokal.