Athena (ANTARA) - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meningkatkan kehadiran militer di Laut Baltik, kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, Selasa (31/12), usai bertemu Sekjen NATO Mark Rutte.
Tusk, sebagaimana dilaporkan media TVP, menyampaikan hal itu menyusul insiden yang melibatkan kapal Rusia dan China serta kerusakan instalasi bawah laut yang sangat mengkhawatirkan semua negara di kawasan itu.
Sejumlah insiden infrastruktur penting di Laut Baltik sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada Februari 2022, meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
Pada Oktober, jangkar kapal kargo China merusak pipa gas bawah laut antara Finlandia dan Estonia sehingga jaringan gas ditutup.
Dua kabel telekomunikasi Swedia-Denmark terputus pada bulan lalu disebabkan oleh kapal China Yi Peng 3. China menolak permintaan Swedia untuk menyelidiki kapal tersebut.
Kabel bawah laut Arelion, yang menghubungkan Pulau Gotland di Swedia dengan Lithuania, dan kabel komunikasi bawah laut C-Lion 1 yang menghubungkan ibu kota Finlandia, Helsinki, dengan kota Rostock di Jerman, juga rusak di dekat perairan teritorial Swedia pada pertengahan November.
Sumber: Anadolu