Bekasi (Antara Megapolitan) -Pameran Batik & Craft 2017 di Mall Grand Galaxy Park, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2017 yang digelar 2-8 Oktober 2017.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Agus Muharam menilai kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat, mempunyai potensi bagus sebagai tempat pemasaran produk batik nasional.
"Bekasi memiliki prospek pasar yang menjanjikan untuk pengusaha batik karena pesatnya pembangunan infrastruktur dan transportasi yang bisa menjadi magnet bagi calon pembeli," katanya di Bekasi, Senin.
Baca Juga: Ini Perjuangan ISMEA Agar Batik Saingi "Fashion Branded"
Agus mencontohkan, kawasan perniagaan Grand Galaxy menjadi salah satu potensi yang menjanjikan sebagai sentral pemasaran batik.
"Pada 2015 lalu saya lewat kawasan Galaxy dan tidak yakin siapa yang mau beli ruko di tempat ini, ternyata sekarang sudah sangat ramai dan maju dengan pesat," katanya.
Menurut dia, Kota Bekasi saat ini tengah giat membenahi infrastruktur kawasan sebagai mitra Jakarta mulai dari penambahan akses jalan baru, pembangunan transportasi massal hingga penyediaan ruang bagi keramaian masyarakat.
"Kota Bekasi saat ini sudah menjadi tempat orang berbelanja dan jalan-jalan. Akses jalannya sudah bagus nanti akan ada Light Rapid Transit di sini. Bekasi sangat potensial untuk pemasaran produk UKM," katanya.
Dikatakan Agus, pihaknya terus mendorong terciptanya peluang pasar yang lebih luas bagi pelaku UKM melalui serangkaian kebijakan.
"Salah satunya kami ingin mengubah semboyan "Aku Cinta Produk Indonesia" menjadi "Mari Beli Produk Indonesia". Karena kalau cuma mengaku cinta tapi tidak membeli `sakitnya tuh di sini`. Jangan cuma pegang-pegang doang, tapi harus mau beli," katanya.
Agus juga menyampaikan bahwa batik yang berkualitas adalah batik yang diproduksi dengan mekanisme tulis atau cap.
"Di Indonesia banyak ragam batik. Tapi saya ingatkan bahwa batik printing itu, bukan produk batik yang sesungguhnya, Yang asli itu batik tulis dan cap," katanya.
Pihaknya juga tengah mendorong program simplikasi perizinan usaha bagi pelaku UKM dengan menggratiskan hak cipta dan hak merk.
"Kita juga tengah menggelar program rutin pameran UKM bertempat di Gedung Smesco Jakarta. Kalau mau pameran, biasanya ada event khususnya, silakan ikut pameran di sana," katanya.
Gedung Smesco saat ini tercatat telah dihuni sekitar 2.000 lebih tenant UKM pada bangunan setinggi total 10 lantai.
"Di Yogyakarta saya sudah meresmikan tempat untuk UKM walaupun tidak setiap hari aktivitasnya, tapi dia berjalan secara bergantian. Mal besar juga harus bantu UKM berjualan, ada waktu khusus untuk berjualan UKM," katanya.
Agus juga mengucapkan selamat atas digelarnya Pameran Batik & Craft 2017 di Mall Grand Galaxy Park, Bekasi Selatan, Kota Bekasi melalui peran Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (ISMEA).
"Walau tenant UKM batik yang terlibat hanya 24 pengusaha, namun yang saya apresiasi adalah komitmen para anggotanya untuk tetap memajukan usaha batik," katanya.
Bekasi Bisa Menjadi Magnet Pengusaha Batik (Video)
Senin, 2 Oktober 2017 14:50 WIB
Salah satunya kami ingin mengubah semboyan "Aku Cinta Produk Indonesia" menjadi "Mari Beli Produk Indonesia".