Bogor (Antara Megapolitan) - Tim peneliti yang terdiri dari Sri Hendrastuti dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Diny Dinarti dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB melakukan penelitian terhadap umbi bawang merah yang terkena virus.
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi virus yang terbawa umbi benih dan mendapatkan metode untuk mendapatkan plantlet (sel yang belum terdiferensiasi) bebas virus sebagai sumber benih umbi. Tingkat infeksi virus yang sangat tinggi ditemukan pada umbi benih bawang merah di Brebes dan Cirebon.
Perlakuan pemanasan umbi dengan cara perendaman dalam air panas sebelum tanam cukup menekan penyakit di lapangan. Kejadian munculnya penyakit lebih lambat pada tanaman yang berasal dari umbi yang dilakukan perendaman tersebut.
Dari hasil percobaannya diketahui bahwa kombinasi antara ukuran eksplan (jaringan tanaman yang paling cocok untuk kultur jaringan) dan pemanasan eksplan pada metode kultur jaringan berpotensi untuk dikembangkan menjadi teknik kultur jaringan untuk mendapatkan plantlet bebas virus.
Hasil termoterapi pada eksplan kelompok Bima Brebes memperlihatkan bahwa perlakuan pada suhu 30 derajat Celsius dan ukuran satu milimeter mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap jumlah daun, jumlah akar dan tinggi tanaman.
Eksplan pada perlakuan tersebut juga menghasilkan planlet bebas virus berdasarkan deteksi dengan metode RT-PCR (Real time – Polymerase Chain Reaction). Perlakuan lain yang direkomendasikan tim peneliti ini adalah menggunakan ukuran eksplan 2 milimeter dan perlakuan suhu heterogen. (IRM/ris)
Peneliti IPB Cari Teknik Menekan Penyebaran Virus Umbi Bawang Merah
Selasa, 29 Agustus 2017 12:50 WIB
Perlakuan pemanasan umbi dengan cara perendaman dalam air panas sebelum tanam cukup menekan penyakit di lapangan.