Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengecam keras pelaku kekerasan seksual berkedok panti asuhan Islam di Tangerang, Banten.
Ia menegaskan, ulah oknum pelaku pengelola panti itu telah mencoreng kemuliaan dari keberadaan pesantren yang selama ini berjuang untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat di Indonesia.
"Saya mengecam keras pelaku dan berharap dihukum-hukum seberat-beratnya," kata Muhaimin saat menghadiri kegiatan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Pondok Pesantren Mahasina Darul Quran Wal Hadits, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Menurut dia, tingkah laku tidak terpuji pelaku yang melakukan kekerasan seksual kepada para penghuni panti telah ikut menyeret eksistensi pesantren.
Baca juga: KPAI: Peran semua pihak cegah kekerasan seksual anak
Baca juga: KPAI: Peran semua pihak cegah kekerasan seksual anak
"Memang itu bukan pesantren tetapi asrama (panti asuhan)," ujar pria yang kerap disapa Gus Imin itu.
Para pelaku juga telah mencoreng pengabdian pendidik, guru, atau pengajar di lembaga pendidikan agama seperti pesantren, yang selama ini bersungguh-sungguh membangun peradaban generasi penerus bangsa.
Muhaimin mengajak semua pihak untuk bekerja sama menyelesaikan permasalahan-permasalahan seperti itu agar tidak terulang kembali.
Sebab, kekerasan terhadap perempuan, anak, seksual, dan sosial sangat merugikan bangsa dan negara.
Baca juga: KemenPPPA minta pelaku kekerasan seksual pada perkawinan anak di Lumajang dihukum lebih berat
Baca juga: KemenPPPA minta pelaku kekerasan seksual pada perkawinan anak di Lumajang dihukum lebih berat