Jakarta (Antara Megapolita) - Presiden Joko Widodo menginginkan generasi Indonesia menjadi lebih kompetitif dalam persaingan global melalui pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Persaingan nanti semakin sulit, semakin sukar antarnegara. Oleh karena itu, kita persiapkan," ujar Presiden Joko Widodo di Lapangan Bola Gunung Tinggi, Desa Gunung Tinggi, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu.
Keterangan pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, kunjungan kerja ke sejumlah lokasi atau disebut lintas Nusantara itu, Presiden menyerahkan KIP, pemberian makanan tambahan (PMT), program keluarga harapan (PKH), dan kartu Indonesia sehat (KIS) kepada masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu.
Sebanyak 395 KIP dibagikan kepada anak-anak di sekitar Kabupaten Tanah Bumbu yang dapat digunakan untuk membeli berbagai keperluan sekolah hingga melanjutkan sekolah, katanya.
"Kalau yang sudah berhenti (sekolah), ambil KIP dan sekolah lagi. Anak-anak kita harus sekolah, supaya bisa bersaing dengan semua negara," kata Jokowi.
Presiden yang dalam kunjungan itu juga didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi juga menyaksikan pembagian PKH sebagai perlindungan sosial bagi rumah tangga yang membutuhkan.
Masyarakat Tanah Bumbu juga mendapatkan bantuan di bidang kesehatan berupa PMT dan KIS.
Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk memanfaatkan sejumlah kartu bantuan sosial itu sebaik-baiknya.
Dia juga meminta para petugas dapat memberikan pelayanan yang terbaik.
"Saya titip digunakan dengan sebaik-baiknya. Kalau ada yang pelayanan yang kurang baik, sampaikan ke Bupati, ke Gubernur, kalau tidak tembus sampaikan ke Bu Menteri," tutup Presiden mengakhiri sambutannya.
Sejumlah pejabat yang turut mendampingi Presiden Jokowi ke Tanah Bumbu yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming.