Uji kesamaptaan dilakukan di Lapang Cangehgar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat.
"Kayla meninggal dunia saat mengikuti uji kesamaptaan, tepatnya saat tes lari selama 12 menit," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Tri Romadono di Sukabumi.
Menurut Tri, sebelum melaksanakan uji kesamaptaan, korban terlebih dahulu mengikuti serangkaian pemeriksaan sejak Rabu (17/4) di Gelanggang Olahraga (GOR) Palabuhanratu.
Baca juga: Seorang pelajar SMAN 1 Cisaat Sukabumi meninggal saat ikut seleksi paskibra
Baca juga: Seorang pelajar SMAN 1 Cisaat Sukabumi meninggal saat ikut seleksi paskibra
Hasil pemeriksaan fisik dan kesehatan, Kayla dinyatakan layak dan sehat. Kemudian pada Jumat, sebelum melaksanakan uji kesamaptaan, korban pun diperiksa dahulu kesehatannya dan dinyatakan sehat serta mengikuti serangkaian pengujian.
Namun saat sedang melaksanakan uji fisik, yakni lari selama 12 menit, korban tiba-tiba terdiam di lintasan lari Lapang Cangehgar dan tidak lama ambruk serta tidak sadarkan diri.
Panitia seleksi yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan pertama, tapi Kayla tidak kunjung sadarkan diri dan kemudian dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu.
Setelah sampai di rumah sakit, tim medis bergegas memberikan berbagai tindakan untuk menyadarkan korban. Namun tidak lama siswi ini dinyatakan meninggal dunia.
"Sebelum uji lari selama 12 menit, korban kondisinya baik dan sempat mengikuti baris- berbaris bersama peserta lainnya," katanya.
Baca juga: Siswa meninggal karena jatuh dari lantai 4 sekolah di Jaksel
Tri mengatakan seleksi calon anggota paskibra yang dilakukan panitia sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) seperti memberikan sarapan pagi, kemudian diperiksa terlebih dahulu kondisi kesehatannya.
Sebelum melaksanakan serangkaian pengujian, setiap peserta wajib lolos dan dinyatakan layak untuk mengikuti tes berikutnya, karena seleksi calon anggota paskibra tingkat Kabupaten Sukabumi sangat ketat.
Kayla yang menggunakan nomor dada 066, diduga terlalu memaksakan diri saat kondisi tubuhnya sudah dalam keadaan lelah keti sedang mengikuti uji fisik dengan lari selama 12 menit.
Sebenarnya, hasil uji kesehatan awal bagus dan dinyatakan lolos. Tinggi, berat dan postur badan bagus atau sangat layak untuk menjadi anggota paskibra.
Baca juga: Polisi Selidiki Kematian Siswa SMP Flora Bekasi
Kemudian uji tahap kedua pada Kamis (18/4), yaitu parade baris-berbaris dan sikap Kayla pun dinyatakan lolos, untuk mengikuti pengujian tahap berikutnya pada Jumat yakni kesamaptaan, salah satunya lari.
Selama menjalani serangkaian pengujian, almarhumah juga tidak mengeluh dan selalu semangat. Kemungkinan besar, saat uji lari kelelahan dan terus memaksakan diri melanjutkan uji lari tersebut.