Kota Bogor (ANTARA) - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, menjamin pasokan air bersih selama bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah untuk pelanggan tidak terkendala.
Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan Ardani Yusuf di Kota Bogor, Kamis, mengatakan pemakaian air di Kota Bogor meningkat sekitar 20 persen di bulan Ramadhan, terutama di jam-jam puncak saat sahur dan berbuka.
“Ada peningkatan saat subuh dan maghrib, atau saat berbuka puasa dan sahur,” kata Ardani.
Ia menjelaskan, peningkatan penggunaan konsumsi air ini pun mempengaruhi pola buka tutup air untuk distribusi air baku ke pelanggan.Sebagai contoh, Perumda Tirta Pakuan meningkatkan level reservoir dimulai pukul 09.00 WIB sampai 04.00 WIB.
Baca juga: Tagihan air masjid dan mushala di Kota Bogor digratiskan selama Ramadhan
“Karena berhubung sekarang jam 03.00 WIB dipakai untuk sahur, jadi kita tarik untuk pembukaan itu saat jam 02.00 WIB. Sedikit terjadi peningkatan pemakaian memang, biasanya kurang lebih ada 20 persen saat buka dan sahur,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut, jam puncak air bersih terjadi pada sore hari dimulai sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Sedangkan pada bulan Ramadhan, jam puncak air menjadi sedikit lebih lama yakni mulai pukul 15.00 hingga pukul 21.00 WIB.
Sedangkan, kata Ardani, untuk penggunaan air pagi harinya, biasanya jam puncak penggunaan konsumsi air terjadi pada pukul 05.00 WIB sampai 08.00 WIB. Pada bulan Ramadhan ini menjadi lebih maju pukul 03.00 WIB hingga 07.00 WIB.
“Itu yang mungkin harus kita antisipasi terkait dengan pelayanan air bersih,” ucapnya.
Baca juga: Pemkot Bogor harap penyertaan modal Tirta Pakuan dapat tingkatkan keuntungan
Di sisi lain, Ardani mengatakan, Perumda Tirta Pakuan juga mengantisipasi adanya perbaikan pipa yang mengganggu distribusi air ke pelanggan terutama pada saat buka dan sahur.
“Dari segi persiapan untuk bulan suci Ramadhan baik itu bahan kimia maupun peralatan sudah bisa mengcover sampai hari raya Idul Fitri, artinya tidak ada yang berubah cuman perbedaan dari segi pola pemakaian,” ujarnya.
Kemudian, ia juga sudah meminta kepada jajaran Direktorat Teknik untuk tetap memaksimalkan produksi yang ada selama Ramadhan ini. Termasuk dengan menambah petugas yang berjaga pada saat malam hari.
“Antisipasi kebocoran juga sudah disampaikan, apabila itu sudah memasuki buka puasa, atau sudah memasuki sahur tentunya tidak ada perbaikan selama aliran di dalam masyarakat sendiri tidak terganggu,” kata Ardani.
Baca juga: DPRD setujui PMP untuk Perumda Tirta Pakuan
Ia juga mengklaim akan secepat mungkin melakukan penanganan ketika terjadi kebocoran pipa.
“Kita tetap menyediakan tangki siap selama 24 jam apabila ada kebocoran yang mengakibatkan mati di pelanggan,” ucapnya.