Kota Bogor (ANTARA) - Final lomba presenter tingkat nasional dalam rangkaian HUT ke-86 ANTARA yang diselenggarakan Biro Penyangga Jakarta (BPJ) menetapkan tujuh pemenang dari 20 finalis yang terpilih hasil seleksi 196 orang peserta kalangan mahasiswa dan pelajar serta umum berusia 17-27 tahun.
Dalam kegiatan final lomba presenter yang diselenggarakan di mal di Bogor, Sabtu, para pemenang juara 1, 2 dan 3 mendapatkan piala dan hadiah secara langsung oleh Direktur Utama LKBN ANTARA Ahmad Munir bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Kegiatan lomba presenter yang merupakan hasil kerja sama LKBN ANTARA dengan UIKA dan Lippo Plaza Ekalokasari ini juga dihadiri oleh Kepala LKBN ANTARA Biro Penyangga Jakarta Budi Setiawanto, Wakil Rektor Kerja Sama, Inovasi dan Pengembangan UIKA Budi Susetyo.
"Pertama, kita ingin memberi kesempatan atau memfasilitasi kepada generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa, mengembangkan potensi diri masing-masing, khususnya dalam dunia jurnalistik, lebih khusus lagi presenter," kata Ahmad Munir saat diwawancarai usai penyerahan hadiah.
Baca juga: Inilah 20 finalis Lomba presenter tingkat nasional memperingati HUT ke-86 LKBN Antara
Ahmad Munir menyampaikan, kegiatan lomba ini dapat menjadi modal dasar bagi para calon presenter muda untuk melatih kemampuan dan mental agar menjadi presenter profesional di kemudian hari.
Lomba ini menghadirkan Dewan Juri yang terdiri tiga praktisi media, yakni Saldy N Soerianata (CEO Popers.id yang pernah menjadi Produser Senior Seputar Indonesia di RCTI), Nurul Aulia Badar (Redaktur LKBN Antara), dan Putri Aulia Faradina (PR PT Visinema Pictures yang pernah bekerja untuk Kompas TV).
Menurut Munir, profesi presenter tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi informasi maupun platforam media digital yang berkembang, melainkan justru sebagai dasar kuat menjadi konten kreator yang andal dengan konten berkualitas dan presenter tv digital masa depan.
"Kami dari LKBN ANTARA sebagai perusahaan media, mendorong agar muncul anak muda, generasi muda yang memiliki passion dan bakat untuk bisa mengembangkan potensi dirinya menjadi pekerjaan," katanya.
Baca juga: UIKA dukung para presenter muda segera lahir dari HUT ke-86 LKBN ANTARA
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan lomba presenter ANTARA memberikan gambaran bahwa skill atau kemampuan komunikasi seseorang diuji untuk bisa meyakinkan orang, melakukan proses tukar pikiran dan sebagainya.
"Jadi ketika LKBN ANTARA melakukan hal ini, pikiran saya langsung tertuju kepada hal tersebut. Indonesia membutuhkan komunikator andal, tidak saja yang akan menjalani fungsi sebagai presenter atau jurnalis, tetapi secara keseluruhan di berbagai posisi lain," ujar Bima.
Bima pun mengapresiasi langkah ANTARA mengadakan lomba presenter sebagai usaha menghasilkan generasi baru komunikator andal.
"Jadi terima kasih kepada LKBN ANTARA dan saya kira ini talent scouting untuk mencari bibit-bibit andal yang menjadi penerus komunikator andal saat ini," kata dia.
Berikut nama-nama pemenang lomba presenter tingkat nasional LKBN ANTARA, Juara 1 Amira Dinda Azzahra, Juara 2 Achi Wilfa Inayah, Juara 3 Tariza Sudadih, Juara Harapan 1 Tofaz Filardi Grasinaz, Juara Harapan 2 Krisna Livia, Juara Harapan 3 Herda P. Winangrum., Juara favorit Kamelia Fazar Rosaeni.
Baca juga: Lomba presenter Antara, Dedie Rachim minta dunia presenter awas terhadap hoaks gunakan AI
Dua puluh finalis lomba presenter tingkat nasional LKBN ANTARA, Achi Wilfa Inayah, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Jawa Timur; Amira Dinda Azzahra, Mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur; Erika Febriarti, Pelajar SMK Muhammadiyah 2 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat; Ernawati, Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Tazkia, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Lalu, Faizal Fajar, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta ;Firly Putri Rifansyah, Mahasiswa Universitas Pancasila, Jakarta; Herda Putri Winangrum, Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM), Bandung, Jawa Barat; Kamelia Fazar Rosaeni, Mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas), Bandung, Jawa Barat; Krisna Livia, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Haji Agus Salim, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat; Nelce Naomi Athabu, Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta.
Kemudian, Nova Fitri Permatasari, Mahasiswa Universitas Udayana, Bali; Nur Fadillah, Mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulaewesi Tenggara; Salwa Nadhira, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor; Sarah Wulandari, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor; Sinta Dwi Maghfiroh, Mahasiswa Universitas PGRI, Jombang, Jawa Timur.
Berikutnya, Tariza Sudadih, Mahasiswa IAI Nasional Laa Roiba, Bogor, Jawa Barat; Tasya Camelia, Pelajar SMAN 1 Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat; Topaz Filardi Grasinaz, Mahasiswa UGM Yogyakarta; Triani Lestari, Mahasiswa Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat; Zakia Arifin, Pelajar SMKN 2 Cibinong, Bogor, Jawa Barat.*