Chicago (ANTARA) - Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut karena investor mencerna prospek Federal Reserve yang hawkish tentang suku bunga, mengimbangi dukungan dari penurunan dolar secara keseluruhan minggu ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, naik tipis 0,50 dolar AS atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 1.971,20 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.980,40 dolar AS dan terendah di 1.965,40 dolar AS.
Emas berjangka terdongkrak 1,80 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.970,70 dolar AS pada Kamis (15/6/2023), setelah terangkat 10,30 dolar AS atau 0,53 persen menjadi 1.968,90 dolar AS pada Rabu (14/6/2023), dan merosot 11,10 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.958,60 dolar AS pada Selasa (13/6/2023).
Emas turun 0,3 persen untuk minggu ini.
"Ini sulit untuk emas karena Anda memiliki saham-saham yang terus meningkat dan Fed berbicara lebih hawkish," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
"Tampaknya pasar yakin bahwa Fed hampir selesai dengan pengetatan karena semua orang masuk ke saham ... yang meredam permintaan untuk tempat berlindung yang aman."
Pejabat bank sentral AS mengeluarkan nada hawkish dalam komentar pertama mereka sejak pertemuan mereka minggu ini, karena laporan Fed mengatakan inflasi di bagian utama industri jasa "tetap tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda pelonggaran".
Emas berjangka sedikit menguat
Sabtu, 17 Juni 2023 5:42 WIB