Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengajak pelajar di kotanya untuk memasyarakatkan museum dengan membuat komunitas yang rajin menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya edukasi.
"Bagi pelajar yang mau membuat komunitas event di museum, minggu depan saya undang ketemuan di rumah dinas," kata Bima di sela-sela seminar peluncuran Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia, di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Bima mengajak pelajar untuk mau bekerja nyata, berkontribusi memajukan museum di Kota Bogor.
"Saya minta ketua OSIS yang mau kerja, membuat kegiatan-kegiatan di museum," katanya.
Ajakan ini disampaikan Bima setelah menyikapi kondisi museum yang ada di Kota Bogor salah satunya museum Etnobotani yang mengalami perombakan wajah menjadi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia.
Museum kerap diidentikkan dengan tempat yang membosankan, dan menyeramkan di malam hari. Sehingga jarang masyarakat yang mau berkunjung ke tempat penyimpanan benda-benda bersejarah dan edukatif tersebut.
Bima secara khusus meresmikan "soft lounching" Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia. Didampingi pakar pendidikan Prof Arief Rachman dan Deputi Ilmu Pengetahuan Alam LIPI.
Menurut Politisi PAN tersebut, apa yang dilakukan pendahulu dirasakan sekarang dan apa yang dilakukan sekarang akan dirasakan nanti. Maka, warisan masa lalu yang ada di Kota Bogor harus dijaga untuk semangat di masa depan seperti halnya museum.
"Museum ini menggambarkan karakter dan identitas Kota Bogor di masa lalunya yang merupakan kota hijau, kota sejarah dan kota pintar," katanya.
Ia mengatakan, Museum Nusantara Sejarah Alam Indonesia akan mengingatkan sekaligus menggambarkan kembali tentang Bogor sebagai kota pusaka. Hadirnya museum tersebut akan menambah destinasi wisata Kota Bogor, tidak hanya kuliner dan Kebun Raya Bogor (KRB) saja.
"Saya ingin generasi muda mempunyai hasrat untuk menghabiskan waktunya di museum," katanya.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Soedarmonowati mengatakan, pihaknya telah merencanakan untuk mendirikan Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia sejak setahun yang lalu.
"Ide ini terus kita matangkan, mengingat Indonesia belum memiliki Museum Sejarah Alam seperti di sejumlah negara di dunia," katanya.
Ia menyebutkan, Indonesia memiliki biodiversitas yang hingga saat ini masih belum tergali dan diketahui potensinya.
"Biodiversitas Indonesia sangat layak dijadikan sebagai aset bangsa yang harus dijaga, dipelajari dan dimanfaatkan untuk masa depan Indonesia," katanya.
Enny menambahkan, pengembangan Museum Etnobotani dilakukan untuk mengembangkan model pendidikan ilmu pengetahuan hayati dan sejarah biodiversitas Indonesia.
Menurutnya, masyarakat perlu memahami bagaimana perubahan lingkungan hidup terjadi di Indonesia dan peran yang dapat dilakukan agar dapat memanfaatkn biodiversitas tersebut secara baik tanpa merusak ekosistem.
"Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia berperan memberitahukan kepada masyarakat sejarah alam kehidupan manusia," katanya.
Bima Arya Ajak Pelajar Masyarakatkan Museum
Rabu, 31 Agustus 2016 22:33 WIB
Saya minta ketua OSIS yang mau kerja, membuat kegiatan-kegiatan di museum.